Persiapan Belum Matang, Pemulangan Rohingya ke Myanmar Tertunda

Warga Rohingya meminta jaminan keamanan saat kembali ke Myanmar

Bangladesh, IDN Times - Repatriasi atau pemulangan warga Rohingya yang mengungsi di Bangladesh ke Myanmar harusnya mulai berjalan, Selasa (23/1/2018). Namun sayangnya, pemulangan perdana tertunda karena persiapan yang masih belum matang. 

1. Pemerintah Bangladesh belum bisa memberi kepastian terkait waktu pemulangan pengungsi Rohingya

Persiapan Belum Matang, Pemulangan Rohingya ke Myanmar Tertundanpr

Dikutip dari the Guardian, Menteri Luar Negeri Bangladesh mengatakan dia tidak bisa memastikan kapan pemulangan itu dimulai. Namun saat ini, ia menegaskan pemulangan pengungsi Rohingya ke Myanmar terus berproses.

"Prosesnya sedang berlangsung. Anda akan melihat kapan pemulangan itu dimulai," ujarnya dalam sebuah konferensi pers.

2. Pengumuman penundaan pemulangan warga Rohingya disampaikan di tengah merebaknya isu pemulangan warga Rohingya secara paksa

Persiapan Belum Matang, Pemulangan Rohingya ke Myanmar Tertundanpr

Pengumuman ini disampaikan di tengah kekhawatiran kalangan relawan internasional akan pemulangan etnis Rohingya secara paksa. "Kalau mereka memaksa memulangkan kami, kami tidak akan pergi," ujar Sayed Noor, seorang pengungsi. 

3. Para pengungsi meminta adanya jaminan keamanan dan keadilan saat kembali ke Myanmar

Persiapan Belum Matang, Pemulangan Rohingya ke Myanmar Tertundanpr

Para pengungsi pun meminta jaminan keamanan dan memberikan keadilan serta hak-hak para pengungsi. "Mereka harus mengembalikan semua kekayaan kami yang hilang dan mempertanggungjawabkan segala perbuatan yang telah kami alami. Mereka harus memberikan kompensasi. Kami memperjuangkan hal itu. Kalau kita tidak mendapatkan hal itu, untuk apa kami ke sini?" ujarnya

4. Hanya pengungsi yang memiliki dokumen-dokumen identitas dan kewarganegaraan yang bisa mengikuti program repatriasi ini

Persiapan Belum Matang, Pemulangan Rohingya ke Myanmar Tertundaguardian

Dikutip dari the Times, pemulangan para pengungsi ini bersifat sukarela. Sesuai dengan kesepakatan Pemerintah Bangladesh dan Myanmar, hanya pengungsi yang memiliki dokumen-dokumen identitas serta kewarganegaraan yang akan diizinkan kembali ke Myanmar.

Pada Selasa (16/1/2017) waktu setempat, Pemerintah Bangladesh dan Myanmar telah menyepakati jadwal pemulangan ratusan ribu pengungsi Rohingya itu. Myanmar setuju untuk menerima 1.500 pengungsi Rohingya setiap minggunya. Pemulangan ini diprediksi akan tuntas dalam waktu dua tahun.

5. Sayangnya, di kamp Bangladesh, hingga saat ini belum ada tanda-tanda pemulangan pengungsi ke Myanmar

Persiapan Belum Matang, Pemulangan Rohingya ke Myanmar Tertundanpr

Di Myanmar, pejabat setempat mengaku pihaknya telah membangun kamp untuk pengungsi yang kembali. 40 bangunan telah selesai dan disiapkan di kamp Transit Hla Po Kaung dan cukup untuk tiga ribu pengungsi. Kamp tersebut akan memiliki 625 gedung yang cukup menampung 30 ribu pengungsi.

Secara teori, para pengungsi yang kembali akan tinggal di kamp pengungsian sementara waktu. Mengingat, desa-desa Rohingya telah rata dengan tanah selama insiden terjadi.

Sementara di Bangladesh, hampir tidak ada tanda-tanda persiapan pemulangan para pengungsi. Seorang pejabat Banglades mengatakan bahwa pihaknya belum mempersiapkan apapun.

Para tenaga bantuan mengatakan, beberapa pengungsi, sekitar 500 orang, mungkin ingin kembali. Selain itu hanya segelintir warga Rohingya yang memiliki dokumen kewarganegaraan.

IAKT Photo Verified Writer IAKT

Go with the flow

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya