Korban Tewas Gempa Taiwan Jadi 9 Orang

04 Apr 2024, 08:48 WIB

Sebuah gedung rusak terdampak gempa M 7,4 yang melanda Taiwan, Rabu (3/4/2024). (Dok/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Korban tewas gempa Taiwan bertambah menjadi sembilan orang. Sementara itu, hampir 1.000 orang terluka.

Dilansir dari Channel News Asia, Kamis (4/4/2024), gempa berkekuatan M7,4 ini mengguncang Taiwan kemarin, sekitar pukul 07.58 waktu setempat. Pusat gempa ada di 18 kilometer selatan Hualien, Taiwan, dan tercatat pada kedalaman 34,8 kilometer.

"Gempanya dekat dengan daratan dan dangkal. Gempa dirasakan di seluruh Taiwan dan pulau-pulau lepas pantai," kata Direktur Pusat Seismologi Administrasi Cuaca Pusat Taipei, Wu Chien Fu.

1. Jalur kereta sudah dibuka lagi hari ini

Presiden terpilih Taiwan, Lai Ching-te, menegaskan prioritas saat ini adalah menyelamatkan warga yang mungkin saja masih terjebak di reruntuhan bangunan.

Lalu, pemerintah juga memperkirakan sejumlah jalur transportasi publik seperti kereta, juga akan dibuka lagi per hari ini.

"Jalur kereta api diperkirakan sudah dibuka pada Kamis. Operator kereta api Taiwan juga mengatakan tidak ada kerusakan atau cedera dari para penumpang di kereta," ujar Lai.

2. Gempa terbesar selama 25 tahun terakhir

Taiwan mengalami gempa terbesar selama 25 tahun terakhir. Sebelumnya. Taiwan pernah diguncang gempa dahsyat pada 1999 yang menewaskan 2.400 orang dan menghancurkan sekitar 50 ribu bangunan.

Taiwan menyatakan bahwa gempa bumi kemarin berada di tingkat tertinggi kedua yakni skala enam.

3. Jepang telah cabut peringatan tsunami

Warga di wilayah pesisir Prefektur Okinawa telah diberitahu dapat kembali ke rumah, setelah Badan Meteorologi Jepang (JMA) mencabut peringatan tsunami yang diberlakukan setelah gempa melanda Taiwan. JMA telah memperingatkan warga untuk harus tetap berhati-hati karena tingkat pasang-surut dapat berubah.

Peringatan tsunami tersebut sempat ditujukan untuk wilayah pesisir di Miyakojima-Yaeyama dan pulau utama Okinawa, yang keduanya berada di Prefektur Okinawa. JMA mendesak warga di sana untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau tempat yang aman sesegera mungkin. Sebab, gelombang tsunami lebih tinggi mungkin terjadi.