Okinawa Jepang Cabut Peringatan Tsunami Imbas Gempa Taiwan

Jakarta, IDN Times - Warga di wilayah pesisir Prefektur Okinawa telah diberitahu bahwa mereka dapat kembali ke rumah, setelah Badan Meteorologi Jepang (JMA) mencabut peringatan tsunami yang diberlakukan setelah gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 7,7 di lepas pantai Taiwan pada Rabu (3/4/2024).
JMA telah memperingatkan warga untuk harus tetap berhati-hati karena tingkat pasang surut dapat berubah.
Sebelumnya, peringatan tsunami tersebut ditujukan untuk wilayah pesisir di Miyakojima-Yaeyama dan pulau utama Okinawa, yang keduanya berada di Prefektur Okinawa. JMA mendesak warga di sana untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau tempat yang aman sesegera mungkin. Sebab, gelombang tsunami yang lebih tinggi mungkin terjadi, NHK News melaporkan.
1. Pusat gempa berada di dekat Taiwan dengan kedalaman 23 kilometer
JMA melaporkan tsunami kecil mencapai pulau Yonaguni, Ishigaki dan Miyako di Prefektur Okinawa. Badan tersebut awalnya memproyeksikan tsunami setinggi 3 meter dan kemudian 1 meter.
Gempa yang terjadi pada pukul 08:58 waktu setempat tercatat 4 pada skala intensitas seismik Jepang, yakni 7 di Yonaguni. Magnitudonya direvisi dari 7,5 menjadi 7,7.
Pusat gempa berada di kedalaman 23 kilometer, sekitar 250 km barat daya Pulau Ishigaki.
Para pejabat mengatakan, pusat gempa berada di dekat Taiwan. Ini adalah pertama kalinya badan tersebut mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah pesisir Prefektur Okinawa, sejak Gempa dan Tsunami Besar Jepang Timur pada 2011.
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa pihaknya akan segera menawarkan dukungan kepada Taiwan jika ada permintaan.
2. Penerbangan di bandara Naha di Prefektur Okinawa ditangguhkan
Di Okinawa, penerbangan dihentikan sementara di bandara Naha, setelah dikeluarkanya peringatan tsunami. Penumpang didesak untuk pindah ke lantai yang lebih tinggi di gedung terminal. Bandara ini terletak di pesisir pulau utama prefektur.
Polisi dan petugas pemadam kebakaran di kota tersebut telah meminta masyarakat untuk menjauh dari pantai setelah peringatan tsunami.
Alarm berulang kali berbunyi untuk mendesak evakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Di Pulau Yonaguni, warga mengungsi ke sebuah SMP yang menghadap ke laut.
"Warga dengan tenang mengungsi. (Pada saat ini) sepertinya gelombang tidak akan datang," kata wakil kepala sekolah tersebut, dikutip dari Kyodo News.
Setelah peringatan dikeluarkan, sekitar 40 warga berkumpul di lantai dua sekolah itu.
3. Gempa terbesar Taiwan sejak 1999

Gempa bumi tersebut merupakan yang terbesar di Taiwan sejak gempa yang terjadi pada 1999. Gempa memicu tanah longsor di Hualien dan menyebabkan beberapa orang terjebak di bangunan yang runtuh, kata pihak berwenang setempat dalam laporannya.
Otoritas Meteorologi Taiwan menyebutkan gempa berkekuatan magnitudo 7,2, sedangkan Badan Meteorologi Jepang menyatakan gempa berkekuatan magnitudo 7,7.
Gempa bumi terasa di seluruh Taiwan. Serangkaian gempa susulan terus mengguncang pulau itu, dengan sekolah-sekolah mengevakuasi anak-anak untuk membuka lapangan olahraga demi keselamatan.
Di Taipei, puing-puing berjatuhan dari beberapa bangunan dan monumen, termasuk gerbang lengkung di Gedung Peringatan Chiang Kai-shek.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mendirikan kantor tanggap darurat dan mengatakan militer akan dikirim ke daerah yang terdampak gempa untuk operasi bantuan.