Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi banjir (unsplash.com/ Jéan Béller)
ilustrasi banjir (unsplash.com/ Jéan Béller)

Intinya sih...

  • Curah hujan tinggi melanda wilayah Seosan.

  • Pemerintah keluarkan peringatan tanah longsor.

  • 11 orang tewas akibat hujan lebat pada 2022.

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya empat orang tewas setelah hujan lebat mengguyur beberapa wilayah di Korea Selatan (Korsel) sejak Rabu (16/7/2025). Lebih dari 1.300 warga juga terpaksa mengungsi, sementara puluhan penerbangan dibatalkan.

Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan, pada Kamis (17/7/2025), menyatakan bahwa satu orang tewas di Osan, kota di bagian selatan ibu kota Seoul, setelah dinding penahan jembatan layang ambruk dan menimpa mobilnya. Sementara itu, tiga orang lainnya ditemukan tewas secara terpisah di dalam mobil yang terendam banjir di wilayah selatan.

Pejabat kementerian mengatakan bahwa mereka masih menyelidiki apakah kematian tersebut disebabkan langsung oleh hujan lebat, dilansir dari ABC News.

1. Curah hujan tinggi melanda wilayah Seosan

Dilansir dari CNA, seorang pejabat badan cuaca mengatakan bahwa wilayah Seosan di bagian barat diguyur hujan deras dengan intensitas mencapai 114,9 mm per jam, tingkat yang biasanya hanya terjadi sekali dalam 100 tahun. Ia menyebutkan bahwa ini merupakan curah hujan tertinggi sejak pencatatan lengkap dimulai pada 1904.

"Hujan lebat tersebut disebabkan oleh aliran udara hangat dan lembap di sepanjang tepi Tekanan Tinggi Pasifik Utara, yang memicu ketidakstabilan atmosfer yang kuat,” jelas pejabat tersebut.

Choi Hee-jin, seorang pemilik klub malam, mengungkapkan bahwa kembali ke tempat usahanya setelah terjadinya banjir adalah pengalaman yang sangat menyakitkan.

“Air telah memenuhi seluruh ruangan klub, dan semua benda — sofa, kulkas, perabotan, bahkan komputer — mengambang ke sana ke mari. Menurutmu, bagaimana rasanya melihat itu semua? Jujur saja, rasanya seperti dunia runtuh. Tak ada kata-kata yang bisa menggambarkannya," ujar Choi.

2. Pemerintah keluarkan peringatan tanah longsor

Dinas Kehutanan Korsel melaporkan bahwa peringatan tanah longsor telah dinaikkan ke level tertinggi di sejumlah wilayah, termasuk Chungcheong, lantaran hujan terus berlanjut.

Sementara itu, warga di kabupaten Hongseong, provinsi Chungcheong Selatan, diperintahkan untuk segera mengungsi pada Kamis pagi setelah sungai di sekitarnya meluap. Beberapa sekolah dan tempat penitipan anak di kabupaten tersebut juga ditutup.

Sementara itu, menurut kantor berita Yonhap, sebanyak 87 ruas jalan dan 38 bangunan di kota Gwangju, sekitar 267 km di selatan Seoul, terendam baniir dalam waktu sekitar 2 jam setelah peringatan hujan lebat dikeluarkan.

3. 11 orang tewas akibat hujan lebat pada 2022

Banjir kerap melanda Korsel selama musim monsun setiap tahunnya. Namun, negara ini umumnya telah siap siaga dan jumlah korban jiwa biasanya relatif rendah. Para ilmuwan menyatakan bahwa perubahan iklim telah menyebabkan peristiwa cuaca ekstrem lebih sering terjadi, dengan intensitas yang lebih parah di seluruh dunia.

Korsel juga pernah dilanda hujan dan banjir besar pada 2022, yang menyebabkan 11 orang tewas. Pemerintah saat itu mengatakan bahwa curah hujan tersebut merupakan yang paling tinggi sejak pencatatan resmi dimulai, dan menyalahkan perubahan iklim atas cuaca ekstrem.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team