Jelang Batas Perundingan Tarif, AS Tekan Korsel Soal Dana Manufaktur

- Trump minta Korea Selatan longgarkan hambatan dagang dalam proses negosiasi tarif
- Tidak ingin mengorbankan kepentingan nasional
Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) meminta Korea Selatan memimpin dana peningkatan kerja sama manufaktur senilai miliaran dolar. Permintaan ini dilakukan di tengah negosiasi tarif yang sedang berlangsung.
"Dana tersebut ditujukan untuk mendukung manufaktur Amerika," begitu laporan The Chosun Daily, mengutip pejabat pemerintah Korea Selatan yang tidak disebutkan namanya di Seoul.
Dikutip Anadolu, Rabu (16/7/2025), jika terwujud maka dana tersebut akan menyediakan pembiayaan bagi perusahaan-perusahaan Korea untuk membangun atau memperluas pabrik di AS, atau berinvestasi pada mitra lokal.
Tidak ada konfirmasi resmi dari Seoul maupun Washington mengenai laporan tersebut.
1. Trump minta Korea Selatan longgarkan hambatan dagang

Pemerintahan Trump sebelumnya meminta Seoul untuk melonggarkan hambatan perdagangan di bidang pertanian dan data digital.
Gagasan yang dilontarkan oleh Washington serupa dengan usulan dari Jepang untuk membentuk dana berdaulat untuk mendukung industri Amerika.
Tokyo dilaporkan telah mengusulkan dana senilai 400 miliar dolar Amerika kepada pihak AS selama negosiasi perdagangannya, yang sejauh ini gagal mencapai kesepakatan.
2. Dalam proses negosiasi tarif

Seoul sedang mengadakan perundingan dengan Washington untuk mencapai kesepakatan tarif setelah Trump mengumumkan pungutan baru, hingga 25 persen, atas impor dari Korea Selatan. Tarif tersebut diperkirakan akan berlaku mulai 1 Agustus jika tidak tercapai kesepakatan.
Trump juga telah mengenakan tarif sebesar 50 persen atas impor tembaga, salah satu komoditas ekspor utama dari Korea Selatan.
Volume perdagangan bilateral AS-Korea Selatan berkisar sekitar 197 miliar dolar AS tahun lalu, dengan defisit perdagangan Washington dengan Seoul mencapai 66 miliar dolar AS.
3. Tidak ingin mengorbankan kepentingan nasional

Menurut laporan, pejabat Trump telah dua kali mengajukan permintaan dana tersebut di awal bulan ini. Yeo Han Koo, selaku pemimpin negosiasi Korsel, telah mengadakan perundingan dengan Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick.
Pihak Seoul telah menawarkan Washington untuk membuka pasar pertanian Korea Selatan dan melonggarkan pembatasan ekspor peta digital, sementara AS tampaknya tertarik dengan dana tersebut.
Menjelang tenggat waktu 1 Agustus, Yeo mengaku tak mau mengorbankan substansi demi kecepatan.
"Terburu-buru mengejar waktu dengan mengorbankan kepentingan nasional bukanlah suatu pilihan," ujar Yeo.