Jakarta, IDN Times - Korea Selatan (Korsel) bakal melakukan uji coba peluncuran roket luar angkasa, Nuri, yang diproduksi dalam negeri. Peluncuran yang pertama telah dilakukan pada delapan bulan lalu.
Namun, uji coba pertama tersebut gagal karena tak bisa menempatkan satelit tiruan di orbit.
Pada Senin (20/6/2022), roket terlihat telah dipasang di landasan peluncurannya di Pusat Luar Angkasan Naro di pantai selatan Korsel.
Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (21/6/2022), sebenarnya uji coba telah dijadwalkan pekan lalu. Tetapi dibatalkan beberapa jam sebelum peluncuran, karena ada masalah dengan sensor tangki pengoksidasi.
Hari ini bakal diputuskan apakah roket luar angkasa ini akan diluncurkan atau tidak.
Nuri disebut kunci dari rencana Korsel untuk membangun sistem navigasi berbasis satelit Korea, dan jaringan komunikasi 6G.
Negara Gingseng tersebut juga berencana meluncurkan sejumlah satelit militer, namun para pejabat menyangkal Nuri memiliki kegunaan sebagai senjata.
Korsel juga pernah bekerja sama dengan Amerika Serikat, dan berharap mendaratkan orbit di bulan pada 2030.
Roket terakhir sebelum Nuri diluncurkan Seoul adalah pada 2013. Roket tersebut dikembangkan Korsel bersama Rusia.
Roket Nuri dilengkapi booster bahan bakar cair, dengan empat booster 75 ton pada tahap pertama, booster 75 ton lainnya pada tahap kedua dan satu unit 7 ton pada tahap akhir.
Korsel yang memiliki roket sendiri bakal punya keleluasaan menentukan jenis muatan dan jadwal peluncuran, serta melindungi muatan rahasia seperti satelit mata-mata.