Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri penyelesaian pabrik pupuk bersama adik perempuannya Kim Yo-jong di sebuah wilayah di bagian utara ibukota, Pyongyang. Gambar disiarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), pada 2 Mei 2020. ANTARA FOTO/KCNA/via REUTERS

Jakarta, IDN Times - Laporan rahasia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dilihat Reuters menjelaskan, Korea Utara (Korut) ternyata tetap melanjutkan program pengembangan nuklir dan rudal balistik sepanjang 2020.
 
Laporan tersebut juga menyampaikan, anggaran Korut untuk proyek pengembangan nuklir senilai 300 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp4,1 triliun diperoleh melalui peretasan dunia maya.
 
Secara lebih detail, di tengah kecaman komunitas internasional untuk menghentikan pengembangan nuklir, Pyongyang justru tetap memproduksi fisil, memelihara fasilitas nuklir, dan meningkatkan kemampuan serta infrastruktur rudal balistik. Mereka juga mencari bahan dan teknologi yang canggih dari luar negeri.
 

1. AS akan menerapkan pendekatan baru kepada Korut

Presiden Amerika Serikat Donald J Trump bertemu Kim Jong-Un di Singapura (ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst)

Laporan tahunan yang diberikan kepada Security Council’s North Korea Sanctions Committee terungkap hanya beberapa minggu setelah Presiden AS Joe Biden dilantik.
 
Juru bicara dari Departemen Luar Negeri mengatakan, pemerintah memiliki skema baru dalam menghadapi negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu, termasuk meninjau kembali kebijakan-kebijakan yang selama ini telah dijalankan.
 
“(Termasuk meninjau) opsi tekanan (dari berbagai negara) yang saat ini sedang berlangsung, dan potensi (tekanan) diplomasi di masa depan,” kata juru bicara tersebut.
 
Sebagai informasi, Kim Jong Un sempat bertemu tiga kali dengan mantan Presiden AS Donald Trump sepanjang 2018-2019. Namun, Trump gagal membujuk Jong Un agar menyerahkan seluruh senjata nuklirnya.
 

2. Perangkat nuklir diduga sudah berada di dalam rudal balistik

Editorial Team

Tonton lebih seru di