Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lebih Aman Mana, Boeing atau Airbus? Ini Data Kecelakaannya

Pesawat Airbus A400M yang diproduksi untuk TNI Angkatan Udara (AU) memasuki lini perakitan terakhir. (Dokumentasi Airbus)
Pesawat Airbus A400M yang diproduksi untuk TNI Angkatan Udara (AU) memasuki lini perakitan terakhir. (Dokumentasi Airbus)
Intinya sih...
  • Boeing catat lebih banyak kecelakaan fatal dibanding Airbus, dengan Boeing telah mengalami lebih dari 250 kecelakaan fatal sejak mulai beroperasi.
  • Keunggulan Airbus adalah otomatisasi canggih dan kokpit seragam, dengan sistem fly-by-wire yang memungkinkan komputer untuk mencegah pilot melakukan manuver berbahaya.
  • Boeing punya lebih besar di tangan pilot, tapi desain kuno, dengan filosofi penerbangan dengan lebih banyak kontrol manual dan isu besar pada desain 737 MAX (MCAS) memicu dua kecelakaan mematikan.

Jakarta, IDN Times – Persaingan antara dua raksasa industri penerbangan dunia, Airbus dan Boeing, tak hanya soal teknologi dan efisiensi. Keduanya juga bersaing soal rekam jejak keselamatan.

Meski sama-sama memproduksi pesawat modern dengan standar tinggi, nyatanya sejarah mencatat sederet kecelakaan yang melibatkan produk dari kedua perusahaan ini. Kecelakaan ini ada yang fatal dan tidak.

Sejumlah kecelakaan bahkan menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa. Berikut fakta-fakta penting soal kecelakaan fatal Airbus dan Boeing, serta keunggulan dan kelemahan masing-masing, dihimpun dari berbagai sumber.

1. Boeing catat lebih banyak kecelakaan fatal dibanding Airbus

Infografik Data kecelakaan fatal Boeing vs Airbus (IDN Times/Aditya Pratama)

Data publik dari lembaga seperti Aviation Safety Network menunjukkan, Boeing telah mengalami lebih dari 250 kecelakaan fatal sejak mulai beroperasi. Sementara Airbus, yang lebih muda secara usia perusahaan, tercatat mengalami sekitar 80 kecelakaan fatal.

Ini daftar kecelakaan besar yang pernah dialami Boeing dan Airbus:

  • Airbus:

  1. Air France 447 (2009): A330 jatuh di Samudera Atlantik, 228 tewas.

  2. Germanwings 9525 (2015): A320 sengaja dijatuhkan kopilot, 150 tewas.

  3. PIA 8303 (2020): A320 jatuh di Karachi, 97 tewas.

  • Boeing:

  1. Malaysia Airlines 17 (2014): B777 ditembak rudal di Ukraina, 298 tewas.

  2. Lion Air 610 (2018): B737 MAX jatuh di Laut Jawa, 189 tewas.

  3. Ethiopian Airlines 302 (2019): B737 MAX jatuh, 157 tewas.

  4. Air India 171 (2025): B787 Dreamliner’s jatuh, 240 tewas, 1 selamat.

Penting dicatat bahwa Boeing telah beroperasi sejak 1916 dan memiliki lebih banyak armada aktif di seluruh dunia, dibanding Airbus yang baru berdiri pada 1970-an.

2. Airbus: otomatisasi canggih dan kokpit seragam

Pesawat Airbus A400M yang diproduksi untuk TNI Angkatan Udara (AU) memasuki lini perakitan terakhir. (Dokumentasi Airbus)
Pesawat Airbus A400M yang diproduksi untuk TNI Angkatan Udara (AU) memasuki lini perakitan terakhir. (Dokumentasi Airbus)

Airbus dikenal dengan filosofi desain yang mengandalkan sistem otomatisasi tinggi. Salah satu fitur andalannya adalah sistem fly-by-wire, yang memungkinkan komputer untuk mencegah pilot melakukan manuver berbahaya.

Keunggulan Airbus antara lain, sistem kontrol elektronik yang mengurangi human error, kokpit yang seragam antar model. Desain kabin yang senyap dan modern, terutama pada A350 dan A380.

Meski demikian, Airbus masih memiliki kekurangan, yakni sistem otomatis bisa terlalu dominan, menyulitkan pilot dalam keadaan darurat, serta kurangnya kontrol manual penuh.

3. Boeing: kontrol lebih besar di tangan pilot, banyak model hasil pengembangan desain lama

Pabrik pesawat Boeing di Everett, Washington, Amerika Serikat (AS). (dok. Boeing)
Pabrik pesawat Boeing di Everett, Washington, Amerika Serikat (AS). (dok. Boeing)

Boeing mempertahankan filosofi penerbangan dengan lebih banyak kontrol manual. Hal ini disukai banyak pilot karena mereka bisa lebih “merasakan” pesawat dan mengambil alih saat sistem otomatis gagal.

Keunggulan Boeing antara lain, dapat mengontrol manual fleksibel, cocok untuk situasi darurat. Banyak varian dengan jangkauan sangat jauh, seperti 777 dan 787. Boeing memiliki desain kabin ergonomis dan familiar bagi banyak maskapai.

Untuk kekurangan Boeing, terdapat isu besar pada desain 737 MAX (MCAS) memicu dua kecelakaan mematikan. Selain itu, banyak model merupakan hasil pengembangan dari desain lama.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us