Jakarta, IDN Times - Lebih dari 200 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, dilaporkan tewas akibat serangan paramiliter Sudan selama 3 hari di negara bagian Nil Putih.
Emergency Lawyers, kelompok yang melacak pelanggaran hak asasi manusia, pada Selasa (18/2/2025) mengatakan bahwa Pasukan Dukungan Cepat (RSF) menyerang warga sipil tak bersenjata di desa Al-Kadaris dan Al-Khelwat sejak Sabtu (15/2/2025).
"RSF melakukan eksekusi, penculikan, penghilangan paksa dan penjarahan properti," kata kelompok tersebut, dikutip dari The New Arab.
Pihaknya menambahkan bahwa beberapa korban tenggelam karena ditembak saat mencoba melarikan diri melintasi Sungai Nil.