Eks Presiden Brasil: Ulah Zelenskyy Picu Perang di Negaranya Sendiri

Sebut Zelenskyy seharusnya bisa mencegah perang

Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, mengatakan bahwa bukan hanya Presiden Rusia Vladimir Putin yang harus bertanggung jawab atas perang di Ukaina. Ia turut menyalahkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, atas perang yang terjadi di negaranya. 

Menurut Lula, Zelenskyy seharusnya bisa mencegah skala perang meluas di Ukraina. Pernyataan ini disampaikan Lula saat ia diwawancarai oleh majalah Time yang diterbitkan pada Rabu (4/5/2022).

"Saya melihat presiden Ukraina, berbicara di televisi, mendapat tepuk tangan meriah dari semua anggota parlemen Eropa. Orang ini, sama seperti Putin, bertanggung jawab dalam perang ini," kata dia, dikutip The Guardian

1. Sindir Zelensky

Lula mengatakan bahwa Zelenskyy harusnya mengurungkan niatnya untuk bergabung ke NATO dan melakukan negosiasi dengan Putin untuk mencegah konflik.

Dalam wawancara itu, Lula juga sempat menyindir Zelenskyy terkait latar belakangnya sebagai seorang komedian.

"Kita seharusnya melakukan percakapan yang serius. Oke, kamu adalah komedian yang hebat. Tapi jangan biarkan kami berperang hanya agar kamu bisa muncul di televisi," kata Lula, dilansir France 24.

Baca Juga: Serangan Rusia ke Teater Mariupol, Kuburan Massal Terbesar di Ukraina

2. Lula kritik Biden

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, juga menjadi sasaran kritik Lula. Pada kesempatan wawancara itu, Lula menyampaikan bahwa Biden seharusnya melakukan lebih banyak negosiasi dengan Putin.

Ia mengatakan bahwa Amerika Serikat memiliki kekuatan politik yang besar dan seharusnya kekuatan itu dapat dimanfaatkan untuk mencegah perang bukan malah memicunya.

“Amerika Serikat memiliki pengaruh politik yang besar. Biden seharusnya menghindari perang, bukan malah memicunya. Biden bisa saja naik pesawat ke Moskow untuk berbicara dengan Putin. Ini adalah sikap yang seharusnya dilakukan seorang pemimpin," tambahnya, dilansir Al Arabiya.

3. Sebut Uni Eropa seharusnya bisa cegah perang

Uni Eropa menurut Lula seharusnya dapat mencegah perang dengan menyatakan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO. Uni Eropa dan Amerika Serikat juga seharusnya membantu penyelesaian permasalahan dengan Rusia melalui negosiasi.

“Putin seharusnya tidak menginvasi Ukraina. Tapi bukan hanya Putin yang bersalah. Amerika Serikat dan Uni Eropa juga bersalah,” kata dia, sebagaimana dilaporkan Reuters

Saat memimpin Brasil pada periode 2003-2010, Lula menggambarkan dirinya sebagai 'pembangun jembatan'. Saat itu, ia aktif menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang dikenal saling berlawanan, seperti Presiden Amerika Serikat George W. Bush, Hugo Chavez dari Venezuela, dan Mahmoud Ahmadinejad dari Iran.

Lula akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden Brasil tahun ini. Ia digadang-gadang akan lebih unggul dari lawannya, Presiden sayap kanan, Jair Bolsonaro, yang berusaha untuk mengamankan periode keduanya. 

Baca Juga: Profil Jair Bolsonaro, Presiden Brasil Ahli Terjun Payung dan Menyelam

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya