India Tangguhkan Layanan Internet Imbas Protes Skema Rekrutmen Militer
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Layanan internet di sebagian daerah negara bagian Bihar, India, terpaksa ditangguhkan akibat gelombang aksi protes pada Jumat (17/6/2022). Penangguhan itu dilakukan untuk mencegah pertemuan publik dan meredam gelombang protes yang berujung pada aksi kekerasan.
Beberapa waktu terakhir, ribuan pemuda India turun ke jalan untuk memprotes skema perekrutan militer terbaru yang diberi nama Agnipath. Menurut skema terbaru ini, sebagian besar orang yang lulus tes militer hanya akan dikontrak selama 4 tahun. Hanya akan ada 25 persen dari peserta yang kemudian diperpanjang kontraknya.
Para pengunjuk rasa, terutama pemuda, mengatakan rencana itu akan membatasi kesempatan untuk mendapat pekerjaan permanen di militer, yang menjamin gaji tetap, pensiun dan tunjangan lainnya.
1. Pemblokiran media sosial
Sanjay Singh, pejabat kepolisian senior setempat, mengatakan bahwa berbagai media sosial seperti WhatsApp, Twitter, dan Facebook terpaksa diblokir untuk sementara.
Otoritas setempat menduga, berbagai media sosial tersebut digunakan oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab untuk menyebar berita bohong yang memantik konflik, dilansir dari India Today.
Total ada 15 dari 38 distrik yang terdampak penangguhan layanan internet. Kebijakan ini rencananya akan diterapkan hingga Minggu (19/6/2022).
Daerah Bihar memang menjadi salah satu titik panas dari gelombang protes ini. Para pengunjuk rasa di wilayah ini membakar gerbong kereta penumpang dan bus.
Baca Juga: Temui Menlu India, Menlu Retno Kecam Politikus Penghina Nabi Muhammad
2. Satu orang tewas akibat aksi protes
Protes dilaporkan mengakibatkan rusaknya banyak fasilitas publik, seperti pembakaran gerbong kereta api penumpang.
Gelombang aksi ini dikabarkan telah menelan satu korban jiwa dan puluhan orang luka-luka. Polisi menahan sedikitnya 250 orang di Uttar Pradesh, negara bagian terpadat di India, dengan dalih penangkapan preventif.
Beberapa pengunjuk rasa menuduh kepolisian setempat menggunakan kekerasan untuk membubarkan aksi protes. Negara bagian Bihar, Telangana, Uttar Pradesh dan Benggala Barat tercatat sebagai titik panas gelombang protes ini.
3. Pejabat militer sebut aksi protes disebabkan misinformasi
Kepala Angkatan Laut India, Hari Kumar, mengaku tak menduga pecahnya gelombang protes ini. Kumar menyebut, protes ini disebabkan adanya misinformasi mengenai sistem yang rekrutmen terbaru.
Menurutnya, sistem rekrutmen ini adalah terobosan besar untuk manajemen sumber daya manusia.
“Saya tidak mengantisipasi protes seperti ini. Perombakan ini adalah transformasi manajemen sumber daya manusia terbesar yang pernah terjadi di militer India," kata Kumar, dilansir dari Reuters.
Baca Juga: Ribuan Pemuda India Protes Skema Perekrutan Militer Terbaru
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.