Intelijen Prancis Sebut Roket Palestina Penyebab Ledakan di RS Gaza

DRM tidak menemukan bukti Israel sebagai dalang pengeboman

Jakarta, IDN Times - Badan intelijen militer Prancis, Direction du Renseignement Militaire (DRM), menyebut kemungkinan besar penyebab ledakan di Rumah Sakit Arab Al-Ahli, Gaza pada 17 Oktober lalu adalah roket Palestina yang meleset. Setelah melakukan penilaian, DRM mengklaim tidak menemukan bukti bahwa serangan udara Israel yang menyebabkan ledakan tersebut.

Dalam pengarahan ke sejumlah kantor berita pada Jumat (21/10/2023), seorang pejabat senior militer Prancis mengatakan ukuran ledakan sesuai dengan roket yang digunakan kelompok Palestina. Kawah bekas hantaman juga dinilai terlalu kecil untuk ukuran roket Israel, dilansir dari Associated Press

Baca Juga: ASEAN Serukan Koridor Kemanusiaan ke Gaza Segera Dibuka

1. Argumen DRM didasarkan pada ukuran kawah bekas ledakan

Konklusi ini diambil setelah melakukan penilaian berdasarkan informasi intelijen rahasia, citra satelit, serta informasi yang tersedia secara bebas. DRM menilai, ukuran kawah yang dihasilkan hantaman roket tersebut terlalu kecil untuk ukuran roket Israel. 

Kawah ledakan memiliki panjang 1 meter dan diameter 75 sentimeter dengan kedalaman 30 hingga 40 sentimeter.DRM mengklaim, ukuran ini konsisten dengan roket bermuatan 5 kilogram yang biasa dipakai Palestina.

Pejabat Prancis itu juga mengatakan, kawah berbentuk agak miring dari selatan ke utara, hal ini menunjukkan bahwa proyektil tersebut jatuh dengan sudut miring dari selatan ke utara.

Baca Juga: Joe Biden: Warga AS Harus Melawan Diktator Putin dan Teroris Hamas

2. Ragukan jumlah korban yang dirilis Hamas

Pejabat intelijen Prancis tersebut juga meragukan jumlah korban jiwa sebanyak 471 orang yang diklaim oleh Hamas. Menurut DRM, roket dengan ukuran tersebut tidak mungkin menghasilkan korban jiwa sebanyak itu. 

"Kami tidak melihat sama sekali bahwa sebuah roket dengan ukuran itu bisa menyebabkan 471 kematian. Itu tidak mungkin," ujar pejabat intelijen Prancis, dikutip dari France 24.

Sementara Rumah Sakit Al-Ahli sendiri hanya menyebut ratusan korban tewas dan terluka, tanpa disebutkan jumlah pasti. Adapun perkiraan intelijen AS menyebutkan korban berkisar antara 100 hingga 300 jiwa.

3. PBB desak penyelidikan lebih lanjut

Sejak serangan tersebut, pihak Hamas dan Israel saling melempar tuduhan satu sama lain. Berdasarkan penyelidikannya, Al Jazeera meragukan bahwa ledakan di RS Al-Ahli disebabkan roket Palestina. 

Sementara itu, Dewan Kemanan PBB menyatakan, Israel belum dapat dinyatakan bertanggung jawab atas ledakan tersebut. 

Merespons perdebatan ini, PBB menyarankan agar penyelidikan segera dilaksanakan untuk menemukan dalang dari ledakan ini. 

“Jelas ada kebutuhan untuk penyelidikan, penyelidikan independen atas apa yang terjadi. Harus ada akuntabilitas”, kata Ravina Shamdasani, juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB, dalam konferensi pers di Jenewa.

Baca Juga: Israel Menggandakan Tahanan Palestina Menjadi 10 Ribu Orang

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya