Iran Sumpah Balas Dendam ke Charlie Hebdo soal Karikatur Khamenei

Charlie Hebdo semakin getol ejek Khamenei 

Jakarta, IDN Times - Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Hossein Salami, pada Selasa (10/1/2023) berujar akan membalas dendam kepada media Prancis, Charlie Hebdo. Sebabnya, media satit itu menerbitkan karikatur Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, yang dianggap Teheran sebagai penghinaan. 

“Anda telah membuat kesalahan besar, tetapi cepat atau lambat umat Islam akan membalas dendam, dan Anda dapat menangkap para pembalas, tetapi yang mati tidak akan hidup kembali,” kata Hossein Salami.

1. Singgung penyerangan Salman Rushdie

Sama seperti serangan terhadap novelis Salman Rushdie pada Agustus, Iran memperingatkan bahwa staf Charlie Hebdo bisa saja mendapat perlakuan serupa.

Salman Rushdie ditikam pada 12 Agustus saat ia sedang bersiap untuk berbicara di New York. Dia sudah lama mengalami ancaman pembunuhan karena novel keempatnya yang berjudul "The Satanic Verses" yang diterbitkan pada tahun 1988.

Pada 1989, Ruhollah Khomeini, pemimpin tertinggi Iran pada saat itu, mengeluarkan fatwa yang menyerukan pembunuhan terhadap Salman Rushdie dan siapapun yang terlibat dalam penerbitan buku, karena dinilai sebagai penista agama, dilansir Al Arabiya.

Baca Juga: Tolak Hukuman Mati, Demonstran Iran Protes di Depan Penjara

2. Charlie Hebdo semakin getol serang pemerintah Iran

Charlie Hebdo kembali melayangkan ejekan pada para petinggi Iran. Pada Selasa (10/1/2023), surat kabar tersebut kembali menerbitkan karikatur pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, meskipun ada protes dari Iran dan sekutunya.

"Mereka tidak senang. Karikatur pemimpin tertinggi mereka tampaknya tidak membuat mereka tertawa," tulis editor surat kabar itu, yang dikenal sebagai Riss, dalam edisi terbaru yang mulai diedar pada Rabu.

"Menertawakan diri mereka sendiri tidak pernah menjadi kekuatan tiran," tambahnya.

3. Jadi sasaran serangan siber

Iran Sumpah Balas Dendam ke Charlie Hebdo soal Karikatur KhameneiIlustrasi peretas. (unsplash.com/ Mika Baumeister)

Sejak menerbitkan karikatur tersebut, media itu kerap menjadi sasaran serangan siber. Namun, Charlie Hebdo menganggap enteng serangan yang mereka terima.

"Serangan digital tidak akan membuat siapapun terluka, tetapi itu menentukan suasana. Rezim Iran merasa dalam bahaya sehingga mereka merasa perlu untuk menyadap website kami," tulis Riss.

"Ini seperti sebuah kehormatan dalam arti tertentu, tetapi terutama menunjukkan bahwa mereka merasa kekuatannya semakin lemah," tambahnya, dikutip dari Voice of America.

Baca Juga: Paus Fransiskus Kecam Keras Hukuman Mati di Iran

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya