Istri Netanyahu Jadi Sasaran Demo, Dikepung saat Berada di Salon

Pengunjuk rasa mengolok-olok istri PM Israel

Jakarta, IDN Times - Istri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Sara Netanyahu, dikepung oleh demonstran saat berada di salon di Tel Aviv pada Rabu (1/3/2023). 

Akibat kejadian itu, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir segera memerintahkan kepolisan Israel untuk menyelamatkan Sara. Ia kemudian berhasil diselamatkan setelah 3 jam terjebak di dalam salon.

Saat ini, Israel masih dilanda gelombang protes akibat recana pemerintah untuk merombak sistem peradilan. Rencana ini banyak dikecam oleh oposisi karena dinilai akan melemahkan fungsi kontrol dari Mahkamah Agung, dilansir Middle East Eye.

1. Diolok-olok oleh pengunjuk rasa

Saat pengepungan, para pengunjuk rasa tidak berusaha untuk membobol salon tempat Sara Netanyahu berada. Namun, mereka melayangkan olokan terhadap Sara dari luar salon.

"Negara ini sedang kacau, namun Sara malah potong rambut," kata demonstran.

Sementara pengunjuk rasa lain meneriakkan "memalukan, memalukan!"

Video yang beredar di media sosial memperlihatkan ratusan orang berkerumun sambil berteriak dan meniupkan terompet, sementara polisi Israel berusaha mengamankan keadaan. 

Protes pada Rabu tersebut merupakan bagian dari aksi yang dinamakan Hari Gangguan Nasional. Ribuan demonstran melakukan aksi di berbagai kota dan memblokir jalan-jalan vital dengan ban yang dibakar, dilansir dari Associated Press.

Baca Juga: Kapal Perang Iran Berlabuh di Brasil, Israel dan AS Was-was

2. Tanggapan dari PM Israel

Benjamin Netanyahu dan istrinya segera memberikan tanggapan atas insiden tersebut. Sang suami mengecam para pengunjuk rasa dan menyebutnya sebagai tindakan anarkis. 

Melalui unggahan di akun Twitter-nya, Netanyahu menyatakan bahwa tindakan anarki semacam itu harus segera dihentikan karena telah mengancam nyawa istrinya. Netanyahu juga mengunggah foto dirinya sedang memeluk sang istri yang baru pulang, setelah berhasil dievakuasi dari pengepungan. 

Sementara itu, Sara Netanyahu pada Kamis (2/3/2023) juga memberi pernyataan senada. Ia mengungkap bahwa mantan wakil menteri dari partai Meretz, Yair Golan, yang juga berada di kerumunan memerintahkan para pengunjuk rasa untuk menyelesaikan misinya. Perintah itu dianggap Sara sebagai seruan untuk membunuhnya. 

Sementara itu, Yair Golan membantah adanya perintah semacam itu. Ia juga menuduh Netanyahu berusaha mengejek para demonstran akibat aksi tersebut untuk memperoleh simpati publik, dikutip dari Times of Israel.

3. Protes masih berlangsung di Israel

Sebagai informasi, perombakan sistem peradilan akan memberi kuasa lebih besar bagi pemerintah untuk memilih hakim Mahkamah Agung. Dengan ini, cengkeraman pemerintah bakal semakin kuat dalam sistem peradilan, dan sebaliknya fungsi Mahkamah Agung untuk mengontrol pemerintah semakin lemah.

Para pihak yang menentang berasal dari berbagai spektrum, seperti oposisi, akademisi, ekonomis dan para pebisnis. Mereka khawatir rencana ini akan merusak institusi demokrasi yang ada di negara tersebut.

Sementara, menurut Netanyahu dan sekutunya, reformasi peradilan justru akan meningkatkan efisiensi dan transparansi lembaga tersebut. 

Rencana reformasi ini juga dikecam karena muncul ketika Netanyahu sedang terjerat berbagai tuduhan suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan. Reformasi ini dinilai sebagai upaya Netanyahu untuk lepas dari kasus-kasus tersebut.

Baca Juga: Erick Thohir Pastikan Israel Dilayani di Piala Dunia U-20

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya