Jepang Kucurkan Rp58 Miliar untuk Bantu Pengungsi Perempuan Rohingya

Penyakit dan kekerasan hantui perempuan Rohingya

Jakarta, IDN Times - Jepang dan Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) menandatangani penyaluran dana bantuan untuk pengungsi Rohingya yang berada di Bhasan Char, Bangladesh, pada Selasa (22/11/2022). Dana bantuan tersebut bernilai 3,7 juta dolar Amerika Serikat atau setara Rp58 miliar.

Duta besar Jepang untuk Bangladesh, Ito Naoki, mengatakan kontribusi tersebut akan digunakan untuk meningkatkan akses ke layanan kesehatan seksual dan reproduksi. Selain itu, juga untuk melindungi keselamatan perempuan dari kekerasan berbasis gender serta memberdayakan remaja.

Naoki juga mengatakan, pemerintah Jepang dapat menyalurkan bantuan tambahan bagi pengungsi Rohingya di Cox's Bazar dan Bhasan Char melalui UNFPA, dilansir dari Anadolu Agency.

Baca Juga: Menlu RI Tekankan Isu Rohingya Masih Harus Diperhatikan

1. Bantuan khusus perempuan terbilang jarang

Disaat banyak pengungsi perempuan menghadapi masalah kesehatan dan kekerasan, bantuan terhadap mereka terbilang jarang. Dubes Jepang berharap, bantuan ini dapat berkontribusi terhadap perlindungan dan peningkatan kualitas hidup perempuan Rohingya.

“Karena krisis Rohingya telah memasuki tahun keenam, sangat penting untuk melanjutkan pendanaan untuk kehidupan para pengungsi yang lebih baik dan bermartabat, sambil melakukan segala upaya untuk pemulangan awal ke Myanmar,” kata Dubes Jepang, dilansir dari Dhaka Times.

Baca Juga: Pengungsi Rohingya Cerita Tidak Difasilitasi IOM untuk Perobatan Anak

2. Jepang konsisten salurkan bantuan bagi pengungsi Rohingya

Sejak awal krisis pada 2017, Jepang menjadi salah satu negara yang tetap konsisten menyalurkan bantuan bagi pengungsi. Pemerintah Jepang tercatat telah menyalurkan total bantuan hingga 175 juta dolar AS atau setara Rp2,7 triliun. Bantuan ini disalurkan melalui UNFPA, badan-badan PBB lain serta LSM setempat.

Perwakilan UNFP, Kristine Blokhus, menyampaikan pujian dan rasa terima kasih terhadap pemerintah Jepang yang berkontribusi besar dalam peningkatan kualitas hidup perempuan Rohingya. 

Sementara itu, pemerintah Jepang juga menyampaikan komitmennya untuk tetap berada di sisi pemerintah Bangladesh dalam mengatasi permasalahan pengungsi Rohingya.

“Solusi jangka panjang dari krisis ini akan kondusif untuk mewujudkan visi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Jepang akan mendukung pemerintah dan rakyat Bangladesh dalam merespons permasalahan Rohingya,” kata Naoki, dikutip dari Dhaka Times.

Baca Juga: 5 Tahun Eksodus, Komisi HAM PBB Kunjungi Rohingya di Bangladesh 

3. Pemindahan pengungsi ke pulau Bhasan Char tuai kritikan

Jepang Kucurkan Rp58 Miliar untuk Bantu Pengungsi Perempuan RohingyaIlustrasi kamp pengungsi. (unsplash.com/Julie Ricard)

Pemerintah Bangladesh melakukan pemindahan terhadap sebagian pengungsi Rohingya ke pulau Bhasan Char pada Desember lalu. Sekitar 20 ribu dari total 1,2 juta pengungsi dipindahkan ke pulau tersebut.

Keputusan ini menuai banyak kritikan dari kelompok masyarakat Rohingya dan internasional. Sebab, pulau itu terletak cukup jauh dari daratan utama, yaitu sekitar 50 kilometer dari pantai barat daya negara itu.

Bhasan Char juga merupakan pulau yang berisiko tinggi terhadap bencana alam, dilansir dari Anadolu Agency.

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya