Kerabat Tentara yang Perang di Mariupol: Tolong Bebaskan Keluarga Kami

Para kerabat adakan aksi demo di Kiev

Jakarta, IDN Times - Para keluarga dari tentara Ukraina, yang masih terperangkap di Mariupol khususnya pabrik baja Azovstal, kembali menggelar demo. Sekitar 50 orang berkumpul di alun-alun Kiev pada Jumat (6/5/2022), mendesak pemerintah dan masyarakat internasional agar segera mengevakuasi para tentara. 

Mereka meminta agar pemerintah Ukraina segera bernegosiasi dengan Rusia terkait nasib para tentara.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memang telah berhasil mengevakuasi ratusan warga sipil dari Mariupol. Namun, belum ada negosiasi dengan Rusia terkait nasib para tentara. Diperkirakan masih ada sekitar seribu tentara yang bertahan di pabrik baja tersebut.

Melalui sebuah video, Kapten Sviatoslav Palamar, melaporkan telah terjadi pertempuran berdarah di pabrik baja tersebut. Ia meminta agar pemerintah Ukraina segera mengevakuasi para pasukan yang terluka, dilansir The Guardian.

1. Aksi demo dibubarkan

Aksi demontrasi itu kemudian dibubarkan oleh kepolisian dikarenakan tidak memiliki izin.

Kepala departemen komunikasi polisi Kyiv, Yulia Girdvilis, mengatakan bahwa polisi tidak menahan para demonstran dan aksi itu terpaksa dibubarkan karena adanya larangan aksi di tengah situasi darurat militer.

Petugas kepolisian juga dikabarkan memberikan surat perintah wajib militer bagi beberapa laki-laki yang tergabung dalam aksi tersebut.

"Ada komisaris militer yang hadir pada acara tersebut yang memiliki wewenang untuk memeriksa dokumen para lelaki. Beberapa pria berusia 30-an dibawa ke dewan wajib militer" kata Yulia.

Baca Juga: Perang di Ukraina, UNICEF: 221 Anak Tewas, Ribuan Butuh Pendampingan

2. Para keluarga minta kepastian

Para kerabat yang hadir di situ menyampaikan bahwa mereka hanya ingin perwakilan dari pemerintah untuk keluar dan memberikan mereka penjelasan.

Mereka ingin tahu apakah pemerintah tidak melupakan para tentara yang masih di sana, dan apakah pemerintah telah melakukan sesuatu untuk mereka.

“Saya tidak hanya mewakili kerabat resimen Azov tetapi semua militer. Kami punya hak untuk mendapatkan penjelasan. Kami tidak menentang pemerintah, mereka berkumpul di sana hanya untuk memperjuangkan hak keluarga mereka," ujar Maria, salah satu demonstran yang suaminya telah tewas di pertempuran.

"Mereka berada dalam kondisi mental yang sangat sulit. Bahkan sulit untuk mengetahui siapa yang hidup siapa yang tidak. Kami hanya mewakili kepentingan keluarga kami. Itu saja," tambah dia. 

3. PBB kembali mengevakuasi warga sipil dari Azovstal

Tercatat ada 50 orang yang berhasil dievakuasi dari pabrik baja Azovstal pada Jumat (6/5/2022). Di antaranya ada 11 anak-anak dalam rombongan tersebut dan telah ada 500 orang yang berhasil dievakuasi dalam beberapa hari terakhir.

Proses evakuasi dikabarkan sempat mandek beberapa kali, dikarenakan pasukan Rusia yang masih mencoba menggempur pabrik tersebut. Konvoi kendaraan juga sempat tertunda hingga seharian penuh karena daerah sekitar masih berbahaya.

Baca Juga: Rusia Kembali Gempur Pabrik Azovstal, Pasukan Ukraina Sekarat

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya