Menteri Yahudi Kunjungi Al-Aqsa, UEA-China Ajukan Pertemuan DK PBB
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Uni Emirat Arab (UEA) dan China, pada Selasa (3/1/2023), meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan pertemuan setelah Itamar Ben-Gvir, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa. Tindakan ini menuai kecaman dari berbagai pihak karena dianggap provokatif.
Pertemuan Dewan Keamanan diperkirakan bakal dilaksanakan pada Kamis (5/1/2023), menurut pernyataan para diplomat yang dikutip Reuters.
Pertemuan itu diharapkan dapat memberikan solusi terkait tindakan yang memantik tensi tersebut.
1. PM Israel undur kunjungan ke UEA
Tindakan Ben-Gvir menuai kecaman dari seluruh dunia, termasuk Mesir, Yordania, Arab Saudi, Turki, dan UEA yang ikut memprotesnya bersama Palestina.
Palestina menyebut kunjungan ke Masjid Al-Aqsa sebagai provokasi tak terduga yang sangat berbahaya. Menteri Luar Negeri Palestina menyebut tindakan Ben-Gvir sebagai upaya awal untuk mengubah masjid tersebut menjadi sebuah kuil Yahudi, yang merupakan tujuan dari kelompok ekstrem kanan di Israel sejak lama.
Pada Selasa, media Israel melaporkan bahwa kunjungan Netanyahu ke Uni Emirat Arab minggu depan telah diundur sampai Februari, meskipun sumber-sumber terdekat dari pemimpin Israel menyangkal bahwa hal tersebut terkait dengan insiden Masjid Al-Aqsa, dilansir dari Al Jazeera.
Baca Juga: Menteri Sayap Kanan Israel Masuki Al Aqsa, Palestina Murka
2. Sekutu Israel sesalkan tindakan tersebut
Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel, menyatakan keprihatinan mendalam terkait tindakan tersebut.
"Kami sangat prihatin atas tindakan sewenang-wenang yang berpotensi memperburuk tensi, justru kami ingin melihat hal sebaliknya terjadi," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price.
Washington juga menegaskan keberpihakannya pada status quo sejarah terkait situs-situs suci di Yerusalem. Ia menambahkan bahwa tindakan sewenang-wenang yang merusak status quo tidak dapat diterima, dilansir Anadolu Agency.
3. Melanggar kepercayaan umat Yahudi
Kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal sebagai Temple Mount bagi orang Yahudi, merupakan tempat suci bagi kedua agama, yaitu Muslim dan Yahudi.
Namun, orang Yahudi secara tradisional percaya bahwa situs tersebut terlalu suci untuk diinjak. Pada Selasa (3/1/2023), kepala rabbi Sephardi Israel, Yitzhak Yosef, ikut mengecam Ben-Gvir karena memasuki Masjid Al-Aqsa.
"Apa yang akan dikatakan orang ketika mereka melihat seorang menteri, seorang Yahudi taat, yang menghina posisi rabi?" tanya Yosef.
Baca Juga: Bentrokan Pertama di Tahun 2023: Israel Bunuh Dua Warga Palestina
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.