Pemerintah Sri Lanka Blokir Media Sosial Imbas Aksi Protes

Sri Lanka Blokir Sosial Media Imbas Krisis Ekonomi

Jakarta, IDN Times -  Pemerintah Sri Lanka resmi mengumumkan pemblokiran terhadap berbagai media sosial pada Minggu (3/4/2022). Menurut pernyataan Ketua Komisi Regulasi Telekomunikasi, Jayantha de Silva, pemblokiran media sosial ini bersifat sementara dan merupakan perintah dari Menteri Pertahanan Sri Lanka.

"Kebijakan ini harus dilakukan untuk menjaga masyarakat tetap tenang," ujarnya dikutip Reuters.

Sri Lanka sedang dilanda aksi protes masyarakat akibat kenaikan harga barang, kelangkaan bahan pokok dan pemadaman listrik bergilir yang semakin sering.

Baca Juga: Bentrok akibat Krisis Ekonomi, Sri Lanka Umumkan Status Darurat Publik

1. Pembatasan diduga untuk meredam aksi protes rakyat

Pemerintah Sri Lanka Blokir Media Sosial Imbas Aksi ProtesIlustrasi Pemblokiran Media Sosial. (unsplash.com/Jeremy_Bezanger)

NetBlocks, yang merupakan organisasi pengawas yang memantau keamanan siber dan tata kelola internet, mengkonfirmasi bahwa pemerintah Sri Lanka telah memblokir beberapa media sosial seperti, Twitter, Facebook, WhatsApp, Viber dan Youtube dilansir dari Times of India. Selain itu, ada laporan mengenai ketidak tersedianya layanan dari beberapa operator internet utama di Sri Lanka, seperti Dialog, Sri Lanka Telecom dan Hutch. 

NetBlocks juga menambahkan bahwa pihaknya mulai melacak penurunan tingkat konektivitas telah mulai terjadi pada 29 Maret bertepatan dengan dimulainya aksi protes di Sri Lanka. Oleh karena itu, kebijakan pemblokiran media sosial ini disininyalir untuk meredam gelombang aksi protes rakyat Sri Lanka. 

Baca Juga: Ekonomi Anjlok, Sri Lanka Berharap Dipinjami Uang oleh IMF

2. Mengikuti kebijakan pemberlakuan jam malam

Sebelum pembatasan media sosial, pemerintah Sri Lanka telah terlebih dahulu menetapkan kebijakan jam malam. Kebijakan jam malam diambil setelah Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa, mengumumkan status darurat publik di Sri Lanka pada Jumat (1/4/2022) malam dilansir Times of India.

Pemerintah Sri Lanka memberlakukan jam malam selama 36 jam yang dimulai dari pukul 6 sore hari Sabtu hingga pukul 6 pagi hari Senin (4/3/2022). Dilansir BBC, Presiden Gotabaya Rajapaksa juga mengeluarkan larangan bagi masyarakat untuk terlihat di tempat umum seperti, jalanan, taman atau pesisir pantai kecuali telah memiliki izin tertulis dari otoritas setempat.

Pembatasan ketat ini bertujuan untuk mencegah gelombang protes lebih lanjut setelah para demonstran dituduh membakar sebuah kendaraan di dekat kediaman pribadi presiden pada Kamis (31/4/2022). Para polisi juga dikerahkan untuk meredam demontrasi setelah kewenangannya untuk menahan para demonstran diperkuat. Pada Jumat (1/4/2022) tercatat ada sekitar 53 demonstran dan 5 jurnalis yang ditahan, tulis BBC.

Baca Juga: Menlu China Kunjungi Sri Lanka yang Berpotensi Gagal Bayar Utang

3. Aksi protes disebabkan krisis ekonomi

Aksi protes yang sedang melanda Sri Lanka saat ini diakibatkan oleh krisis ekonomi yang sedang melanda Sri Lanka. Saat ini Sri Lanka mengalami kekurangan mata uang asing sehingga aktivitas impor barang-barang esensial seperti bahan bakar terganggu. Hal ini mengakibatkan pemadaman bergilir di Sri Lanka hingga 13 jam dan juga mengalami inflasi. 

Para pengamat berpendapat bahwa krisis ekonomi ini diakibatkan salah urus perekonomian oleh pemerintah Sri Lanka selama berdekade-dekade. Menurut laporan yang diterbitkan Asian Development Bank, Sri Lanka merupakan contoh negara yang mengalami defisit kembar klasik. Defisit kembar adalah suatu keadaan dimana pengeluaran suatu negara lebih besar dari pendapatannya diakibatkan kurangnya barang yang dapat diperdagangkan.

Selain, itu krisis ekonomi ini juga diakibatkan oleh pemotongan pajak yang diterapkan Presiden Rajapaksa pada beberapa bulan sebelum pandemik Covid-19 yang akhirnya sangat mengurangi pendapatan ekonomi Sri Lanka dilansir Reuters. Oleh karena itu, salah satu tuntutan para demonstran adalah agar Presiden Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri.

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya