Dunia Baru Dilanda Omicron, Kini Heboh Varian IHU Ditemukan di Prancis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 belum juga usai. Saat dunia tengah bergulat dengan varian Omicron, belakangan varian baru COVID-19 ditemukan lagi oleh para ilmuan. Varian baru itu yakni B.1.640.2 atau dikenal dengan nama varian "IHU" ditemukan di Prancis Selatan.
Dilansir dari NDTV, Institut IHU Mediterranee Infection menemukan sedikitnya 12 kasus. Varian ini disebut-sebut kemungkinan berasal dari Kamerun.
Baca Juga: Alasan Prancis Pangkas Durasi Isolasi Mandiri di Tengah Badai Omicron
1. Kasus ditemukan di Prancis
The Straits Times melaporkan, pasien pertama yang teridentifikasi terpapar varian IHU telah divaksinasi dan baru saja kembali dari Kamerun. Hal ini pertama kali dituliskan peneliti IHU dalam sebuah makalah pada Desember 2021 lalu.
"Terlalu dini untuk berspekulasi tentang fitur virologi, epidemiologi, atau klinis dari varian IHU berdasarkan 12 kasus ini," tulis para peneliti.
Sementara NDTV melaporkan, pasien pertama yang berasal dari sebuah kota kecil di Prancis mengalami beberapa gejala pernapasan ringan, sehari sebelum didiagnosis SARS-CoV-2 dalam tes PCR.
2. Pertama teridentifikasi pada November 2021
WHO menyebutkan, varian IHU yang ditemukan di Prancis terbilang tak terlalu mengancam. Varian ini disebut telah terdeteksi oleh Manajer Insiden untuk COVID-19 WHO, Abdi Mahamud, pada November 2021 lalu.
Dilansir Fortune, WHO menyebutkan, virus ini memang punya banyak peluang untuk menyebar. WHO sendiri mengaku terus memonitor sejumlah varian COVID-19 termasuk varian IHU.
3. Para ahli minta masyarakat lebih berhati-hati
Para ahli menyarankan agar masyarakat terus lebih berhati-hati dengan kemunculan varian baru yang belum banyak diketahui ini. Menurut peneliti, varian baru sangat memungkinkan muncul di tengah pandemik COVID-19, namun tidak semuanya mematikan dan berbahaya.
"Ada banyak varian baru yang ditemukan sepanjang waktu, namun itu tidak berarti varian baru itu akan lebih berbahaya. Yang membuat ada varian yang lebih terkenal dan berbahaya adalah soal kemampuannya untuk berkembang biak, karena jumlah mutasi yang terkait dengan virus asli," ujar Epidemiolog Eric Feigl-Ding.
Baca Juga: WHO: Banyak Bukti Omicron Sebabkan Gejala Lebih Ringan