Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemandangan salah satu sudut kota di Ukraina. (pexels.com/Алесь Усцінаў)

Referensi:

https://www.theguardian.com/world/live/2022/jun/10/russia-ukraine-war-latest-ukrainian-forces-holding-on-in-key-donbas-battles-but-losing-up-to-200-troops-a-day-zelenskiy-aide-says-live

https://www.bbc.com/news/world-europe-61762787

https://edition.cnn.com/2022/06/10/europe/ukraine-mariupol-potential-cholera-outbreak-intl/index.html

Jakarta, IDN Times- Intelijen Inggris, pada Jumat (10/6/2022), menyatakan potensi merebaknya wabah kolera di Kota Mariupol, Ukraina, yang saat ini telah dikuasai pasukan Rusia. Situasi ini disebabkan oleh rusaknya sistem sanitasi dan fasilitas kesehatan di kota tersebut akibat gempuran Rusia.

Kolera biasanya diakibatkan oleh konsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae. Penyakit ini selalu dihibungkan dengan sistem sanitasi yang buruk. Saat ini, air di Kota Mariupol dikabarkan telah bercampur dengan limbah.

Rusia juga dikabarkan sedang kesulitan untuk menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat Mariupol, dilansir dari CNN.

1. Mayat berserakan di Mariupol

Sistem sanitasi yang buruk diperparah dengan banyaknya mayat yang masih berserakan di kota tersebut. Wali Kota Mariupol, Vadym Boychenko, menyatakan, proses pengumpulan mayat yang dilakukan pasukan Rusia berjalan sangat lambat.

Menurutnya, masih banyak mayat berserakan di antara reuruntuhan kota Mariupol.

"Mereka belum membersihkan mayat orang-orang yang mereka bunuh dalam pemboman itu. Banyak mayat masih berada di bawah reruntuhan. Masalahnya diperparah dengan tidak adanya pengumpulan sampah – sistemnya tidak berfungsi sejak Februari", kata Vadym Boychenko, dilansir dari The Guardian.

2. Penerapan lockdown di Mariupol

Editorial Team

Tonton lebih seru di