Menlu Baru Suriah Minta Iran Tidak Picu Kekacauan di Negaranya

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Suriah yang baru, Asaad Hassan al-Shibani, pada Selasa (24/12/2024), memperingatkan Iran supaya tidak menyebarkan kekacauan di negaranya. Sebaliknya, Teheran diminta untuk menghormati keinginan rakyat Suriah dan kedaulatan negaranya.
"Iran harus menghormati keinginan rakyat Suriah dan kedaulatan serta keamanan negara ini. Kami memperingatkan mereka agar tidak menyebarkan kekacauan di Suriah dan kami meminta pertanggungjawaban mereka atas dampak dari pernyataan terbaru tersebut," tulis Shibani dalam unggahannya di media sosial di X.
1. Khamenei imbau pemuda Suriah untuk melawan pemerintahan yang baru
Komentar Shibani ini merupakan respons terhadap pernyataan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, yang secara terbuka menentang pemerintahan baru Suriah. Melalui pidato yang disiarkan di televisi pada Minggu (22/12/2024), Khamenei mendorong pemuda Suriah untuk melawan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS).
“Kami memperkirakan bahwa kelompok yang kuat dan terhormat juga akan muncul di Suriah karena saat ini pemuda Suriah tidak akan rugi apa-apa. Sekolah, universitas, rumah, dan jalanan mereka tidak aman,” kata Khameini.
"Oleh karena itu, mereka harus berdiri teguh dengan tekad melawan para perencana dan pelaksana ketidakamanan dan mengalahkan mereka," tambahnya.
Pemberontak Suriah menggulingkan Presiden Bashar al-Assad pada 8 Desember 2024, mengakhiri rezim Partai Baath yang telah berkuasa sejak 1963. Penggulingan Assad dipandang sebagai pukulan besar bagi aliansi politik dan militer "Poros Perlawanan" yang dipimpin Iran, yang menentang pengaruh Israel dan Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah.