Menlu Retno: Israel Telah Ubah Gaza Jadi Neraka!

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, menyebut Israel telah mengubah Jalur Gaza menjadi neraka, dengan serangan yang bertubi-tubi ke Gaza sampai hari ini.
Hal ini ia ungkapkan ketika menghadiri pertemuan khusus Executive Board World Health Organization (WHO) PBB di Jenewa, Swiss.
“Israel telah mengubah Gaza menjadi seperti neraka. Jumlah orang yang meninggal terus meningkat,” kata Retno, dalam keterangannya, Senin (11/12/2023).
1. RS Indonesia terpaksa berhenti beroperasi

Di tengah gempuran Israel, Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara pun menjadi salah satu sasarannya. Retno mengatakan RS Indonesia terpaksa berhenti beroperasi pada 16 November kemarin.
“Perintah Israel Defence Force agar suplai medis dipindahkan dari Khan Younis ke gudang yang lebih kecil di Rafah merupakan pelanggaran berat hukum internasional dan HAM,” ucap Retno.
Retno menyoroti kondisi fasilitas kesehatan di Gaza yang kini semakin memprihatinkan. Saat ini, hanya 13 dari 26 rumah sakit yang masih beroperasi dan semuanya harus bekerja 2 sampai 3 kali lipat dari seharusnya.
2. Indonesia jadi co-sponsor resolusi soal kesehatan di Palestina
Selain itu, Retno menuturkan bahwa Indonesia telah menjadi co-sponsor resolusi PBB mengenai Kondisi Kesehatan di Daerah Pendudukan Palestina, termasuk Yerusalem Timur.
Resolusi tersebut diadopsi pada Sidang Khusus Rapat Executive Board WHO di Jenewa yang dihadiri Retno.
“Resolusi menyoroti perlunya kelancaran pengiriman bantuan kemanusiaan, termasuk akses terhadap tenaga medis, peralatan dan persediaan medis. Resolusi ini juga menuntut semua pihak untuk sepenuhnya mematuhi kewajiban mereka berdasarkan Konvensi Jenewa 1949,” lanjut Retno.
3. Retno kecewa DK PBB gagal adopsi resolusi soal gencatan senjata

Sebelumnya, Retno mengutarakan kekecewaannya terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB terkait gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza yang gagal diadopsi.
“Saya sangat menyesalkan kegagalan DK PBB dalam mengadopsi gencatan senjata kemanusiaan di Gaza meskipun lebih dari 102 negara termasuk Indonesia, ikut menjadi sponsor dalam resolusi tersebut,” kata Retno, dalam akun X @Menlu_RI.
Retno menegaskan, komunitas global tidak bisa terus diam dan tidak berdaya menyaksikan kekejaman dan pembunuhan terhadap warga Palestina di Gaza, khususnya perempuan dan anak-anak.