Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menlu RI Serukan Stabilitas Laut dan Ekonomi ASEAN-China Diperkuat

WhatsApp Image 2025-07-10 at 16.46.05.jpeg
Menlu Sugiono hadiri ASEAN Post Ministerial Meeting dengan China di Kuala Lumpur, Malaysia (Dok. Kemlu RI)
Intinya sih...
  • Perdagangan ASEAN-China tembus 1 triliun dolar AS, FTA 3.0 jadi tonggak baruSugiono soroti China sebagai mitra dagang terbesar ASEAN selama lebih dari 15 tahun berturut-turut. Penandatanganan perjanjian ASEAN-China Free Trade Area (FTA) 3.0 menjadi fokus utama.
  • Kerja sama digital, energi bersih, dan infrastruktur jadi prioritasSugiono tekankan pentingnya realisasi kerja sama konkret di sektor-sektor prioritas seperti ekonomi digital, transisi energi bersih, ketahanan pangan, dan infrastruktur.
  • Laut China Selatan harus jadi laut damai, bukan konfrontasi Sugiono garisbawahi pentingnya menjaga stabilitas dan keamanan kawasan.

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Sugiono menegaskan pentingnya kemitraan ASEAN-China yang tidak hanya berfokus pada ekonomi, tetapi juga pada perdamaian, stabilitas, dan kerja sama kawasan yang lebih luas. Ia menyampaikannya dalam pertemuan ASEAN-China Post Ministerial Meeting di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (10/7/2025).

“Hubungan ASEAN dan China tetap menjadi salah satu yang paling dinamis dan berdampak besar di kawasan,” ujar Menlu Sugiono di hadapan para menteri luar negeri ASEAN dan mitranya dari China, Wang Yi.

1. Perdagangan tembus 1 triliun dolar AS, FTA 3.0 jadi tonggak baru

WhatsApp Image 2025-07-10 at 16.46.05 (1).jpeg
Menlu Sugiono hadiri ASEAN Post Ministerial Meeting dengan China di Kuala Lumpur, Malaysia (Dok. Kemlu RI)

Sugiono menyoroti China telah menjadi mitra dagang terbesar ASEAN selama lebih dari 15 tahun berturut-turut, dengan total perdagangan yang hampir menyentuh 1 triliun dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun lalu. Selain itu, China juga menjadi salah satu dari tiga sumber investasi asing terbesar di kawasan.

Salah satu capaian penting yang dinanti adalah penandatanganan perjanjian ASEAN-China Free Trade Area (FTA) 3.0 yang dijadwalkan rampung pada KTT ASEAN-China tahun ini. Sugiono menyebut perjanjian ini sebagai wujud komitmen terhadap perdagangan terbuka dan integrasi kawasan yang lebih dalam.

Ia juga menyambut baik inisiatif China dalam memperkenalkan “ASEAN Visa” untuk mempermudah pelaku usaha dari ASEAN dan Timor-Leste berkunjung ke China.

2. Kerja sama digital, energi bersih, dan infrastruktur jadi prioritas

WhatsApp Image 2025-07-10 at 16.46.06 (1).jpeg
Menlu Sugiono hadiri ASEAN Post Ministerial Meeting dengan China di Kuala Lumpur, Malaysia (Dok. Kemlu RI)

Meski ekonomi jadi fokus utama, Sugiono menekankan pentingnya realisasi kerja sama konkret di sektor-sektor prioritas seperti ekonomi digital, transisi energi bersih, ketahanan pangan, dan infrastruktur. Menurutnya, ini saatnya ASEAN dan China melanjutkan komitmen mereka sebelumnya di tengah situasi global tak menentu.

“Sudah saatnya kita lanjutkan komitmen para pemimpin dengan kerja sama nyata,” ujarnya.

3. Laut China Selatan harus jadi laut damai, bukan konfrontasi

WhatsApp Image 2025-07-10 at 16.46.06.jpeg
Menlu Sugiono hadiri ASEAN Post Ministerial Meeting dengan China di Kuala Lumpur, Malaysia (Dok. Kemlu RI)

Terkait isu kawasan, Sugiono menggarisbawahi pentingnya menjaga stabilitas di Laut China Selatan. Ia menekankan, kawasan maritim tersebut harus dikelola sebagai wilayah damai dan kerja sama, bukan konfrontasi.

Indonesia, kata dia, berkomitmen untuk menyelesaikan perundingan Code of Conduct (CoC) yang efektif dan substantif bersama negara anggota ASEAN dan China sebelum 2026.

“Prosesnya harus bermakna, dan berlandaskan hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982. Hanya dengan itu kita bisa capai kerja sama yang sejati dan saling menguntungkan,” ucap Sugiono.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us