Jakarta, IDN Times - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menjamu Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, pada Selasa (24/05/2022) malam waktu Ramallah. Kunjungan tersebut merupakan momen yang jarang terjadi antara kedua belah pihak.
Kunjungan Cavusoglu adalah yang pertama oleh seorang menteri luar negeri Turki dalam 15 tahun terakhir. Apalagi, terdapat dorongan dari Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk memperbaiki hubungan dengan Israel.
Dalam pertemuan tersebut, Cavusoglu menekankan bahwa hubungan Turki dengan Israel tidak akan memengaruhi posisinya terhadap perjuangan Palestina. Turki berusaha untuk menegaskan posisinya di antara Israel dan Palestina.
“Koordinasi kami dengan pihak Palestina adalah masalah yang terpisah dari hubungan kami dengan (Israel). Kebijakan kami terhadap Palestina tidak akan berubah,” kata Cavusoglu, dilansit The Times of Israel.
Cavusoglu melakukan perjalanan langsung ke Ramallah setelah mendarat untuk memimpin komite bersama tentang hubungan bilateral dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki. Rencananya Pemerintah Turki akan memberikan lebih banyak beasiswa pendidikan di Turki.
Turki dan Israel telah menjalani pemulihan hubungan dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, Presiden Israel Isaac Herzog mengunjungi Turki pada Maret 2022 dan bertemu langsung dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Palestina tampaknya tak senang dengan sikap Turki dan negara-negara lainnya yang mulai dekat dengan Israel.
"Saya tidak percaya bahwa hubungan Turki-Israel akan berdampak negatif (kepada Palestina). Justru sebaliknya: posisi Turki dalam mendukung Palestina akan berdampak positif,” kata diplomat senior Turki, Ahmad al-Deek.
Pada Rabu (25/05/2022), Cavusoglu dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid. Cavusoglu kemudian akan makan siang dengan Menteri Pariwisata Yoel Razvozov, kemudian menuju ke Kota Tua Yerusalem untuk tur pribadi dan kunjungan ke Temple Mount.
Cavusoglu juga dijadwalkan mengunjungi Masjid Al Aqsa tanpa ditemani oleh ototitas Israel, dilansir The National.
Presiden Turki Erdogan bulan lalu mengecam 'intervensi' Israel terhadap jamaah Muslim di kompleks Masjid Al Aqsa. Polisi Israel menembakkan peluru karet dan memukuli warga Palestina dengan pentungan di Al Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam. Hal tersebut juga memicu berbagai kecaman dari sebagian negara lainnya.