Jokowi Yakin Kawasan ASEAN Jadi Pusat Ekonomi Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo yakin negara di kawasan Asia Tenggara bisa menjadi pusat ekonomi dunia. Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara ASEAN Foreign Minister Meeting-Post Ministerial Conference di Hotel Shangri-La, Jakarta.
"ASEAN memiliki potensi besar untuk menjadi epicentrum of growth, baik berupa usia produktif yang melimpah, serta kekayaan alam yang juga berlimpah," ujar Jokowi, Jumat (1/7/2023).
Jokowi mengatakan, kawasan ASEAN yang sedang berkembang butuh dukungan dari negra maju. Jokowi berharap, semua negara harus memiliki pendekatan yang saling menguntungkan.
Baca Juga: Jokowi: ASEAN Tidak Boleh Jadi Proxy Negara Manapun
1. Jokowi sebut Indonesia akan bawa ASEAN berjaya di kawasan Indo-Pasifik
Dalam kesempatan itu, Jokowi menegaskan Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 akan membawa kawasan tersebut berjaya di Indo-Pasifik. Jokowi mengatakan, Indonesia akan memberi dampak yang bermanfaat sebagai Ketua ASEAN 2023.
"Tahun ini, Indonesia memegang Keketuaan ASEAN. Ini akan kami manfaatkan untuk meningkatkan kontribusi ASEAN bagi kejayaan Indo-Pasifik dan dunia. Terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada Indonesia," ucap dia.
Editor’s picks
Baca Juga: ASEAN Kecewa Korut Luncurkan Rudal Lagi
2. Jokowi wanti-wanti ASEAN tidak boleh jadi proxy negara manapun
Jokowi kemudian mewanti-wanti ASEAN tidak boleh menjadi proxy negara manapun. Jokowi mengatakan, hukum internasional seharusnya dihargai oleh seluruh negara.
"ASEAN tidak boleh menjadi ajang persaingan, tidak boleh menjadi proxy negara manapun dan hukum internasional harus dihormati secara konsisten," ucap dia.
3. Jokowi yakin pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN hasilkan solusi bagi masalah dunuia
Lebih lanjut, Jokowi meyakini, pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN itu mampu menghasilkan solusi bagi masalah dunia.
"Saya percaya kehadiran Anda di ASEAN Foreign Ministers Meeting dan di Post Ministerial Conference adalah untuk mencari penyelesaian terhadap masalah-masalah kawasan, terhadap masalah-masalah dunia, bukan justru sebaliknya, apalagi sampai memperuncing masalah," tutur dia.