Banjir di Brasil Hanyutkan 60 Kota, Renggut Nyawa 21 Orang

Ada yang hanyut bersama mobil saat menyeberang sungai

Jakarta, IDN Times - Topan yang menerjang Brasil selatan telah membawa banjir di berbagai kota. Setidaknya, 21 orang tewas dan ratusan lainnya mengungsi akibat bencana tersebut.

Otoritas Rio Grande do Sul, pada Selasa (5/9/2023), mengatakan bahwa lebih banyak jenazah yang ditemukan ketika air genangan banjir surut.

Gubernur Eduardo Leite mengatakan, 60 kota telah terdampak banjir.

“Sejak fajar, kami melihat air akan membanjiri rumah kami dan kami meletakkan barang-barang di atas meja, di atas tungku kayu, namun itu tidak membantu,” kata penduduk kota Passo Fundo, Luana Da Luz.

1. Laporan jumlah orang yang mengungsi bervariasi

Laporan seputar jumlah orang yang terpakssa meninggalkan rumah mereka bervariasi. Associated Press mengatakan, lebih dari 1.650 orang mengungsi. Sementara AFP mengutip statistik yang lebih tinggi, yakni 3.700 orang mengungsi.

Selain 21 kematian yang dilaporkan dari Rio Grande do Sul, satu kematian lainnya dikonfirmasi dari negara bagian Santa Catarina. Air banjir juga menyebabkan runtuhnya jembatan kendaraan di Roca Sales pada Selasa pagi.

Topan pada Selasa adalah yang terbaru dari serangkaian bencana akibat cuaca ekstrem yang menimbulkan kekacauan dan kesengsaraan di Brasil. Ancaman dari badai semakin besar akibat krisis iklim. 

Baca Juga: Banjir Bandang di Spanyol Tewaskan 5 Orang

2. Presiden Brasil lakukan segala upaya untuk membantu korban banjir

Penyelamatan dengan helikopter berujung tragedin di kota Lajeado pada Selasa, ketika kabel yang menahan seorang petugas polisi militer dan seorang wanita tua putus.

Putusnya kabel menyebabkan polisi dan nenek tersebut jatuh ke sungai. Pada akhirnya, perempuan itu meninggal karena terjatuh dan polisi mengalami luka serius dan telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Pasangan suami istri di Delve, Francescatto dan istrinya Ironi Godoi, meninggal pada Senin lalu di kota Ibiraiaras ketika mereka mencoba untuk menyeberangi sungai. Mereka hanyut ke hilir sungai dengan mobil mereka.

“Saya ingin menyampaikan solidaritas saya terhadap penduduk Rio Grande do Sul, yang mengalami hujan lebat yang telah menyebabkan kematian sedikitnya empat orang,” kata Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva.

“Kepala Pertahanan Sipil pergi ke negara bagian untuk membantu mengatasi masalah yang disebabkan oleh hujan lebat. Kami akan melakukan segalanya untuk membantu populasi Gaucha melewati momen ini," tambah Lula.

3. Jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah

Pada Juni lalu, topan di Brasil selatan telah menewaskan 13 orang dan ribuan orang menungsi. Pada Februari kemarin, tanah longsor dan banjir yang dipicu hujan deras juga telah menewaskan sedikitnya 65 orang di negara bagian Sao Paulo.

Leite mengatakan, banjir menandai angka kematian tertinggi di negara bagian tersebut. Dia juga mengatakan, 15 kematian telah terjadi di kota Mucum. 

“Masih ada orang yang hilang. Jumlah korban tewas mungkin akan bertambah. Kota Mucum yang kita tahu sudah tidak ada lagi,” kata Wali Kota Mateus Trojan.

Baca Juga: Banjir Dahsyat Terjang Turki Yunani dan Bulgaria, 7 Orang Tewas

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya