Kim Jong Un dan Vladimir Putin Bertukar Hadiah Senapan

Kim Jong Un berikan senapan terbaik produksi Korea Utara

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un saling bertukar hadiah senapan saat mereka bertemu di Timur Jauh Rusia, lapor Kremlin pada Kamis (14/8/2023). Mereka bertemu di pusat ruang angkasa, Rusia Week.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan Putin memberikan senapan berkualitas tinggi buatan Rusia dan sarung tangan dari pakaian antariksa, yang telah berada di luar angksa beberapa kali. Pada giliranya, Kim memberikan Putin hadiah senjata produksi Korea Utara, di antara hadiah lainnya.

"Presiden Rusia memberi (Kim) senapan produksi kami dengan kualitas terbaik. Sebagai imbalannya, dia juga menerima senapan buatan Korea Utara,” kata Peskov, dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: Kim Jong Un Naik Kereta ke Rusia, Temui Putin

1. Kim Jong Un kunjungi pabrik militer Moskow

Dalam turnya di hari ketiga, Kim mengunjungi pabrik yang membuat jet tempur canggih. Gubernur regional, Mikhail Degtyarev, mengatakan Kim juga telah dipamerkan fasilitas yang memproduksi jet temuput Su-35 dan Su-37. Kim juga melihat demonstrasi penerbangan Su-35.

Kunjungan Kim ke pabrik pesawat tersebut mungkin mengisyaratkan apa yang dinginkan Kim dari Rusia, sebagai imbalan atas bantuan yang akan diberikan Korea Utara untuk membantu perang Rusia di Ukraina.

“Ayah dan kakek kami berjuang bersama melawan militerisme Jepang, negara kami mendukung Korea Utara dalam perjuangannya melawan ambisi imperialis Amerika Serikat pada tahun 1950-an, dan hari ini kami bersama-sama melawan tekanan kolektif Barat,” tulis Degtyarev di Telegram, dikutip The Guardian.

Baca Juga: Kim Jong Un Mampir ke Pabrik Jet Tempur Sukhoi Rusia, Ngapain?

2. Korea Utara dan Rusia sama-sama saling membutuhkan

Rusia sangat membutuhkan amunisi untuk melancarkan perangnya di Ukraina, sedangkan Korea Utara menginginkan bantuan Moskow untuk mengembangkan program rudal dan ruang angkasanya. Pyongyang juga membutuhkan bantuan Rusia untuk memodernisasi angakat laut dan udaranya untuk menyainggi tetangganya, Korea Selatan.

Di satu sisi, para analisis masih mempertanyakan apakah Rusia yang memiliki catatan selalu menjaga ketat teknologi sensitifnya, bersedia mambagikannya dengan Korea Utara dengan imbalan pasokan amunisi.

Moskow juga mengonfrimasi bahwa Putin dengan senang hati menerima undangan Kim untuk mengunjungi Pyongyang, yang sebelumnya telah diumumkan dalam televisi pemerintah Korea Utara.

Menanggapi hal tersebut, Peskov mengatakan, Moskow akan bersiap mengirimkan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov ke Pyongyang. Kunjungan Lavrov rencanannya akan dilakukan bulan depan, sebelum kunjungan Putin.

3. Kunjungan Kim memicu kekhawatiran

Sebelumnya Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan Korea Utara akan menanggung akibatnya jika mereka membantu mempersenjatai pasukan Rusia. Moskow dan Pyongyang sedang berada di bawah serangkaian sanksi internasional.

Kunjungan Kim telah memicu kekhawatiran luas mengenai perjanjian senjata terlarang. Ada kekhawatiran yang semakin besar atas peningkatan kerja sama militer Moskow dan Pyongyang.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Jeon Hak-kyou mengatakan, ada banyak predikasi antara hubungan erat Putin dan Kim.

“Sambil mengingat kemungkinan tersebut, (kami) akan terus memantaunya dengan cermat,” kata Hak-kyou, menurut Kantor Berita Korea Selatan Yonhap.

Baca Juga: Kim Jong Un Undang Putin ke Korut, Kapan?

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya