Pengusaha Jerman Ditangkap karena Pasok Suku Cadang Drone ke Rusia

Walderman W ekspor barang antara tahun 2020 dan 2023 

Jakarta, IDN Times - Seorang pengusaha Jerman ditangkap karena memasok suku cadang drone ke perusahaan pertahanan Rusia, kata jaksa pada Selasa (29/8/2023). 

Kantor Kejaksaan Federal mengatakan, Waldemar W merupakan warga negara ganda Jerman dan Rusia. Dia telah megekspor komponen elektronik ke perusahaan pertahanan Rusia periode 2020-2023.

Perusahaan Waldemar W telah terlibat dalam produksi berbagai macam senjata untuk tentara Rusia, termasuk drone Orlan-10 yang digunakan Moskow untuk invasi di Kiev.

1. Waldermar W ditangkap pada Maret 2023

Sebelumnya, Waldemar W telah ditangkap pada Maret lalu. Namun pada Senin kemarin, surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh pengadilan setempat di kota Mannheim telah diganti, dengan surat perintah yang dikeluarkan oleh hakim investigasi Mahkamah Agung Federal Jerman.

Kejaksaan Federal mengatakan, Waldemar W adalah seorang direktur pelaksana dua perusahaan yang didirikan di negara bagian Saarland di Jerman barat. Perusahaan beroperasi untuk melakukan perdagangan internasional komponen elektronik.

Pada periode Januari 2020 hingga Maret 2023, Waldemar W telah 26 kali mengekspor komponen elektronik ke sebuah perusahaan Rusia yang produksinya mencangkup drone Orlan-10. Kompenen yang dipasok Waldemar W merupakan alat umum dari jenis drone tersebut.

Baca Juga: Rusia Tolak Selidiki Kematian Prigozhin Sesuai Aturan Internasional

2. Waldermar W sudah ekspor barang ke Rusia sebelum invasi Rusia

Untuk menghindari sanksi UE, Waldemar W terlebih dahulu mengimpor barang-barang tersebut dari luar negeri ke Jerman, kemudian mengekspornya ke Rusia. Sebagian ekspor dilakukan melalui perusahaan yang ia kendalikan di negara bagian Baden-Wuerttemberg, Jerman barat daya.

Pada awalnya, ekspor dilakukan ke dua perusahaan tiruan sipil yang berbasis di Rusia. Setelah perusahaan tiruan itu berkonsultasi dengan Waldemar W, kemudian perusahaan memastikan bahwa barang-barang tersebut diteruskan ke pabrikan militer Rusia.

Setelah Rusia melakuakan invasi ke Ukraina pada Februari 2022, Waldemar W beralih mengangkut barang ke Rusia melalui Dubai dan Lithuania, dengan menggunakan bantuan penerima dari pihak atau negara ketiga.

Nilai total komponen yang di ekspor oleh Waldemar W secara ilegal berkisar 773 ribu dolar AS (sekitar Rp11,7 miliar).

3. Jerman tindak tegas mereka yang menghindari sanksi Eropa

Dilansir Swissinfo, Jerman semakin tegas menindak mereka yang diduga menghindari sanksi larangan ekspor.

Awal bulan ini, seorang pengusaha ditangkap karena dicurigai menyediakan peralatan mesin, yang digunakan perusahaan Rusia memproduksi senapan sniper.

Jaksa mengatakan, pelaku yang bernama Ulli S diduga telah menandatangani tiga kontrak dengan produsen senjata Rusia pada 2015. Kontrak itu mengharuskan Ulli S untuk mengirimkan enam mesin ke perusahaan Rusia.

Dengan demikian, Ulli S telah menghindari sanksi yang diberlakukan setalah Rusia melakukan invasinya ke Ukraina. Sanksi itu melarang ekspor barang-barang dengan penggunaan ganda ke Rusia.

Baca Juga: Meta: China-Rusia Sponsori Persebaran Hoaks yang Serang AS

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya