Perbatasan AS-Meksiko Jadi Jalur Darat Paling Mematikan bagi Migran

Angka resmi kematian migran sulit diketahui

Jakarta, IDN Times - Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) menyatakan perbatasan Amerika Serikat (AS)-Meksiko sebagai jalur darat paling mematikan di dunia bagi para pengungsi. Sedikitnya, 686 kematian tercatat di wilayah itu sepanjang 2022. 

IOM khawatir angka sebenarnya jauh lebih tinggi, karena banyak kekurangan dalam data resmi. Angka tersebut mewakili hampir setengah dari total 1.457 kematian dan hilangnya migran yang tercatat di seluruh Amerika pada 2022.

“Angka-angka yang mengkhawatirkan ini merupakan pengingat tentang perlunya tindakan tegas oleh negara-negara,” kata direktur regional IOM untuk Amerika Tengah, Utara, dan Karibia, Michele Klein Solomon, pada Selasa (12/9/2023). 

“Meningkatkan pengumpulan data sangat penting. Pada akhirnya, yang diperlukan adalah negara-negara mengambil tindakan berdasarkan data tersebut untuk memastikan rute migrasi yang aman dan teratur dapat diakses," tambah Solomon.

1. Gurun Sonoran dan Chihuahuan adalah jalur migrasi paling berbahaya di AS

Dilansir Iom.Int, meskipun data menunjukan bahwa kematian migran dan orang yang hilang di perbatasan AS-Meksiko turun sebesar 8 persen dari tahun sebelumnya, angka kematian pada 2022 kemungkinan masih lebih tinggi dari yang tercatat.

Hampir setengah kematian (307 orang) di perbatasan AS-Meksiko terjadi di penyeberangan berbahaya di Gurun Sonoran dan Chihuahuan. 

Pada 2022, setidaknya 212 orang tewas di Gurun Sahara. Karena tempatnya yang terpencil, alhasil data tersebut kemungkinan besar belum valid. 

Salah satu yang memprihatinkan adalah peningkatan kematian di jalur migrasi Karibia. Tercacat 350 kematian terjadi di jalur tersebut pada 2022, dibadingkan dengan 245 kematian pada 2021. Orang-orang dari Republik Dominika, Haiti, dan Kuba turut menyumbang kematian migran tertinggi di Karibia.

Baca Juga: Meksiko-Kolombia Bahas Kebijakan Antinarkoba Internasional

2. Hanya sedikit jumlah migran hilang yang diketahui AS

Di Darien, perbatasan hutan antara Panama dan Kolombia, tercacat 141 kematian migran sepanjang 2022. Letaknya yang terpencil dan berbahaya, serta adanya geng kriminal, membuat angka itu belum mewakili jumlah sebenarnya.

Survei yang dilakukan Matriks Pelacakan Pengungsi IOM mengungkap, 1 dari 25 responden yang pergi bersama mereka untuk bermigrasi telah hilang. Meskipun survei itu tidak representatif, namun juga menimbulkan kekhawatiran.

Ada 250 ribu orang tiba di Panama melalui Darien pada 2022 dan hampir 340 ribu orang telah melakukan perjalanan tersebut pada 2023.

“Fakta bahwa kita hanya mengetahui sedikit sekali tentang para migran yang hilang di benua Amerika adalah kenyataan yang suram,” kata Direktur Regional IOM untuk Amerika Selatan, Marcelo Pisani.

“Dampaknya sangat besar terhadap keluarga yang ditinggalkan untuk terus mencari orang tercinta yang hilang,” ujarnya, dikutip Al Jazeera.

3. AS buat program untuk para migran dan pencari suaka

Presiden AS Joe Biden telah menerapkan pembatasan baru dan meluncurkan program yang bertujuan mengurangi jumlah pecari suaka di perbatasan.

Biden telah membuat aturan mendiskualifikasi para pencari suaka AS, jika mereka mengajukan permohonan terlebih dahulu di negara-negara yang telah mereka lintasi pada awal perjalanan.

AS juga telah membuka pusat "mobilitas aman" di Amerika Latin yang memungkinkan pencari suaka mengajukan permohonan perlindungan AS di negara ketiga dan bukan di perbatasan dengan Meksiko.

Akan tetapi, para migran dan pencari suaka tetap bersikeras menuju ke perbatasan meskipun ada program-program tersebut, dengan alasan kemanan di wilayah tersebut dan penundaan pemrosesan pengajuan suaka.

Baca Juga: Perangi Kartel, Meksiko Kirim 1.200 Tentara Tambahan ke Michoacan

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya