Jakarta, IDN Times - Mali jatuh ke tangan junta militer setelah terjadi kudeta militer untuk menggulingkan pemerintahan mantan Presiden Bah N’Daw pada Mei 2021. Sejak saat itu, negara Afrika Barat itu dipimpin oleh Presiden transisi Mali, Assimi Goita.
Kudeta militer di Mali ini terjadi di tengah krisis keamanan imbas maraknya terorisme di kawasan Sahel. Militer menganggap pemerintah gagal mengatasi masalah keamanan di negaranya.
Di bawah pimpinan junta militer, Mali mengubah pandangannya dan membatalkan perjanjian militer dengan Prancis. Kini, Mali mendekat ke Rusia untuk mendapatkan bantuan militer.
Setelah 4 tahun, junta militer Mali masih belum bersedia menyerahkan pemerintahan ke tangan sipil. Selain itu, terdapat fakta-fakta Mali di bawah pemerintahan militer yang mengarah pada kemunduran demokrasi.