11 Tewas dan Puluhan Terluka dalam Aksi Protes Anti-Pemerintah Kenya
Jakarta, IDN Times - Ibu kota Kenya, Nairobi, diguncang protes besar memperingati 35 tahun demonstrasi pro-demokrasi. Ribuan warga turun ke jalan menuntut keadilan dan perubahan, sementara aparat keamanan bersiaga penuh di sejumlah titik strategis.
Aksi yang berlangsung pada Senin (7/7/2025) ini berujung bentrok. Polisi menembakkan gas air mata dan peluru tajam untuk membubarkan massa. Data resmi menyebutkan 11 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam insiden tersebut.
1. Polisi buka tembakan di tengah protes
Polisi Kenya menembak ke arah kerumunan demonstran di Nairobi. Tindakan ini dilakukan saat massa mencoba mendekati pusat kota yang telah diblokade aparat sejak pagi hari.
Bentrokan pecah di beberapa wilayah pinggiran Nairobi, di mana kelompok pemuda melempar batu dan melakukan pembakaran, dilansir Le Monde.
Polisi membalas dengan tembakan dan gas air mata, menyebabkan korban jiwa dan luka-luka di lokasi berbeda.
2. Dampak sosial dan ekonomi akibat protes
Banyak sekolah dan pusat perbelanjaan di Nairobi tutup akibat kekhawatiran akan kekerasan. Jalan-jalan utama dijaga ketat, akses menuju gedung parlemen dan kantor presiden diblokade kawat berduri.
“Kami hanya ingin bekerja, tapi polisi menembak tanpa peringatan,” ujar seorang pedagang, Evans Nyakwara, dilansir DW.
Pemerintah menegaskan seluruh pegawai negeri harus tetap masuk kerja, namun sebagian besar warga memilih tinggal di rumah demi keselamatan.
3. Kematian Albert Ojwang memicu gelombang protes
Blogger dan guru Albert Ojwang ditangkap polisi Kenya pada Jumat (6/6/2025) atas dugaan menyebarkan informasi palsu tentang pejabat kepolisian. Dua hari kemudian, pada Minggu (8/6/2025), Ojwang ditemukan tewas di dalam tahanan dengan luka parah di kepala dan leher.
Kematian Ojwang memicu kemarahan publik hingga puncaknya pada aksi protes Senin (7/7/2025).
“Kematian Albert adalah bukti kekerasan polisi yang harus diusut tuntas,” ujar Khelef Khalifa, aktivis HAM, dilansir dari BBC.
Dua polisi telah ditahan dan penyelidikan masih berlangsung.