Pada Sabtu malam dan Minggu pagi, Korut dilaporkan meluncurkan lebih dari 300 balon, kendati ada peringatan berulang kali dari Korsel. Balon terbaru itu berisi limbah yang memuat kertas bekas dan plastik. Sejauh ini, tidak ada bahan beracun yang terdeteksi.
Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un, telah memperingatkan akan ada tanggapan baru terhadap Seoul, jika terus menyiarkan melalui pengeras suara dan menyebarkan selebaran di tengah ketegangan yang memuncak.
"Jika Korsel secara bersamaan melakukan penyebaran selebaran dan provokasi yang menyiarkan melalui pengeras suara melintasi perbatasan, mereka pasti akan menyaksikan tindakan balasan baru dari Korut," ujarnya, dikutip dari Reuters.
Salah satu juru bicara utama rezim Kim Yo Jong mengatakan, kampanye balon terbaru Korea Utara direncanakan berakhir pada 9 Juni. Namun, dengan dimulainya kembali siaran melalui pengeras suara, situasinya telah berubah, dikutip dari The Straits Times.
Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara kedua Korea ini berada pada titik terendah. Serta, dalam beberapa minggu terakhir keduanya telah terlibat dalam kampanye saling balas peluncuran balon. Melihat hal ini, para analis memperingatkan bahwa siklus yang meningkat ini dapat berakhir dengan bentrokan militer yang sebenarnya.