Jakarta, IDN Times - Paus Fransiskus mendesak masyarakat Italia agar memiliki anak. Pada Jumat (10/5/2024), dia menyerukan kebijakan jangka panjang dan memperingatkan krisis demografi di negara itu mengancam masa depan.
Italia merupakan salah satu negara dengan angka kelahiran terendah di dunia. Hal itu terus menurun selama 15 tahun dan mencapai rekor terendah tahun lalu dengan hanya 379 ribu bayi yang lahir.
Ini adalah seruan terbaru Paus Fransiskus kepada Italia. Tahun lalu, pemimpin gereja Katolik Roma tersebut juga pernah menyampaikan hal serupa.
"Jumlah kelahiran adalah indikator pertama harapan suatu masyarakat. Tanpa anak-anak dan generasi muda, suatu negara kehilangan keinginannya untuk masa depan," katanya, dikutip Euro News.
Paus menyerukan strategi dan kebijakan politik jangka panjang untuk mendorong pasangan memiliki anak. Ini termasuk diakhiri kontrak kerja yang berbahaya, hambatan membeli rumah dan alternatif layak sehingga perempuan tidak harus memilih jadi ibu atau berkarir.
Dalam keempatan itu, Paus Fransiskus mengkritik keegoisan, konsumerisme dan individualisme. Menurutnya, hal tersebut membuat orang merasa kenyang, kesepian dan tidak bahagia.
Dilansir Associated Press, Paus diperkirakan akan terus menekankan seruan demografisnya selama Tahun Suci 2025 mendatang. Dia akan mengangkat harapan sebagai tema utamanya.
Paus juga menyerukan perjanjian sosial baru di kalangan umatnya, mendorong pasangan agar terbuka untuk memiliki anak.
Pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri (PM) Italia Giorgia Meloni telah melancarkan kampanye mendorong setidaknya 500 ribu kelahiran setiap tahun pada 2033. Menurut ahli demografi, angka tersebut diperlukan untuk mencegah perekonomian dari keruntuhan akibat beban penuaan populasi Italia.
Dilansir Independent, di Eropa, Yunani adalah negara dengan tingkat kelahiran terendah. Hal ini didorong krisis utang yang menyebabkan penghematan dan emigrasi selama bertahun-tahun, serta perubahan sikap di generasi muda.
Tingkat kesuburan di Yunani adalah salah satu yang terendah di Eropa. Beberapa desa bahkan tidak mencatat satu kelahiran pun selama bertahun-tahun.