Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tinta merah dioleskan ke foto Presiden Rusia Vladimir Putin saat protes anti perang di luar Kedubes Rusia, setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar terhadap Ukraina, di Bucharest, Romania, Sabtu (26/2/2022). ANTARA FOTO/Inquam Photos/Octav Ganea via REUTERS.

Jakarta, IDN Times - Kantor komisioner tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) urusan hak asasi manusia, OHCHR, memperkirakan sedikitnya 351 orang di Ukraina dipastikan tewas dan 707 lainnya mengalami luka sejak pasukan Rusia melancarkan serangan pada 24 Februari 2022.

"OHCHR meyakini bahwa jumlah (korban) yang sesungguhnya jauh lebih tinggi, terutama di wilayah kekuasaan Pemerintah dan dalam beberapa hari belakangan, sebab perolehan informasi dari sejumlah titik perang tertunda dan banyak laporan yang masih menunggu konfirmasi," kata tim misi pemantau dari OHCHR, Sabtu (5/3/2022) dilansir ANTARA dari Reuters.

1. Sebagian besar korban sipil tewas karena bahan peledak

Sejumlah orang berseragam melempatkan berbagai benda ke api di depan gedung intelijen di unit Kementrian Pertahanan Ukraina, di Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Umit Bektas.

Sebagian besar korban sipil tewas akibat penggunaan senjata peledak, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem peluncur banyak roket serta serangan udara. Akibatnya, area terdampak pun meluas, kata pemantau dari OHCHR.

Misi itu menyebutkan ada pula dugaan soal ratusan korban jiwa berjatuhan di Volnovakha yang belum dikonfirmasi. Di kota itu, jalur evakuasi yang aman sedang diupayakan untuk bisa melewati pengepungan pasukan Rusia.

2. Sejuta orang mengungsi dari Ukraina

Editorial Team

Tonton lebih seru di