Jakarta, IDN Times - Malaysia menggelar pemilu ke-15 pada Sabtu (19/11/2022). Hasil hitung cepat atau sementara Pemilu Malaysia menyebut, tak ada satu pun parpol yang merengkuh suara mayoritas untuk membentuk pemerintah baru atau lebih dari 50 persen kursi yang diperebutkan.
Hasil hitung cepat mengatakan parpol Pakatan Harapan (PH) pimpinan Anwar Ibrahim unggul dengan memperoleh 82 kursi parlemen.
Usai PH, posisi kedua disusul Perikatan Nasional 73 kursi, sedangkan Barisan Nasional yang berkuasa merosot ke peringkat tiga dengan 30 kursi parlemen. Sebagai catatan, masih ada satu daerah pemilihan yang belum dihitung. Demikian seperti disitat Antara, Minggu (20/11/2022).
Selain itu, Gabungan Partai Serawak (GPS) disebutkan mendapat 22 kursi, Partai Islam se-Malaysia (PAS) 22 kursi, Partai Gabungan Rakyat Sabah (GRS) 6 kursi, Partai Tindakan Demokratik (DAP) 5 kursi, Partai Warisan 3 kursi, Ikatan Demokratik Rakyat Malaysia (MUDA) 1 kursi, Partai Bangsa Malaysia (PBM) 1 kursi, dan Bebas 2 kursi.
Sekadar diketahui, jumlah kursi parlemen Malaysia yang diperebutkan dalam pemilu adalah 222. Namun pemilihan di satu daerah ditunda ke tanggal 7 Desember menyusul kematian seorang kandidat.
Dengan demikian total kursi parlemen yang diperebutkan kemarin adalah 221.
Sedangkan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad yang mencalonkan diri kembali pada usia 97, gagal mempertahankan kursinya di daerah pemilihan Langkawi. Berdasarkan hasil perhitungan, Mahathir finish dengan posisi keempat dari lima kandidat yang bertanding.
Dalam laporan yang disampaikan Channel News Asia, dikutip Minggu (20/11/2022), Mahathir kalah di daerah pemilihan yang sudah lama digenggam yakni Langkawi. Praktis kekalahan ini membuatnya kemungkinan bakal mengakhiri kariernya sebagai politisi senior Malaysia.
Sementara itu Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Malaysia, Abdul Ghani Salleh mengatakan, tak ada partai yang berhasil peroleh lebih dari 50 persen kursi yang diperebutkan di parlemen dalam Pemilu ke-15 Malaysia.
"Berdasarkan keputusan yang diperoleh, tak ada partai mana pun yang berhasil memperoleh mayoritas melebihi 50 persen dari jumlah kursi yang diperebutkan," kata Abdul Ghani.
Ia mengatakan, 100 persen pemungutan suara untuk DPR adalah 73,89 persen tanpa pengecualian tiga parlemen yang tak dapat diputuskan karena sejumlah alasan.