Sidney, IDN Times - Sejumlah orang ditemukan tewas di sebuah rumah dekat kota wisata Margaret River sebelah Barat Australia, Jumat (11/5/2018). Dari tujuh jenazah yang ditemukan tewas dengan luka tembak, empat di antaranya masih anak-anak berusia 8 sampai 13 tahun.
“Tragedi ini jelas memiliki dampak yang panjang bagi keluarga korban,” kata Chris Dawson, komisaris polisi Australia Barat.
Kesaksian tetangga sekitar mengatakan telah mendengar tembakan pada dini hari tadi. Namun, mereka mengira itu berasal dari suara pemburu kanguru. Polisi mengungkapkan semua korban memiliki luka tembak. Selain itu, telah ditemukan juga dua senapan di dekat jenazah.
Polisi belum mengungkapkan identifikasi korban secara lengkap. Namun satu korbannya, Katrina Miles, merupakan Ibu dari empat anak yang masuk dalam daftar korban. Dia dikenal sebagai pribadi yang cerdas, lembut, hangat dan sangat berbakti pada keluarga. Keempat anak tersebut menjalani home schooling karena memiliki autisme.
Dengan adanya insiden ini, Margaret River menjadi insiden penembakan massal terburuk setelah sebelumnya terjadi tahun 1996. Yakni 22 tahun lalu, ketika 35 orang tewas dan 23 lainnya luka berat di Port Arthur.