Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi (Unsplash.com/Clay Banks)

Jakarta, IDN Times - Puluhan ribu perempuan di Kenya melakukan protes dan konvoi, meyerukan perlawanan menentang femisida atau kekerasan pada perempuan akibat kebenciannya terhadap perempuan.

Protes antifemisida itu adalah yang terbesar yang pernah dilakukan di Kenya. Protes ini terutama dilakukan setelah baru-baru ini, lebih dari selusin perempuan dibunuh di Kenya.

Protes bertajuk Pawai Feminis Melawan Femisida. Mereka juga membawa plakat berisi nama dan foto korban kekerasan. Aksi ini menghentikan lalu lintas di kawasan bisnis.

1. Berhenti membunuh kami, kata para demonstran

Tidak ada jumlah pasti yang bisa diperkirakan berapa banyak perempuan yang ikut berpartisipasi dalam protes anti-femisida. Banyak dari mereka mengenakan kaos bertuliskan "Stop Femicide."

"Berhentilah membunuh kami! Tidak ada pembenaran untuk membunuh perempuan,” teriak para demonstran dikutip dari Al Jazeera.

"Suatu negara dinilai bukan dari seberapa baik negara tersebut memperlakukan masyarakat kaya, namun seberapa baik negara tersebut memperhatikan kelompok lemah dan rentan,” kata Presiden Masyarakat Hukum Kenya Eric Theuri.

2. Sekitar 500 kasus pembunuhan terhadap perempuan sejak 2016

Editorial Team

EditorPri Saja

Tonton lebih seru di