Peristiwa di 8 Agustus: ASEAN Berdiri hingga Foto Ikonik The Beatles

08 Agu 2023, 07:48 WIB

Bendera Negara-Negara ASEAN (dok. ASEAN.org)

Jakarta, IDN Times - Ada sejumlah peristiwa sejarah yang berlangsung pada 8 Agustus, termasuk didirikannya ASEAN, perhimpunan yang mewadahi negara-negara di Asia Tenggara.

Lantas ada peristiwa apa saja pada 8 Agustus di berbagai tahun berbeda? Menuju 8 Agustus 1967, ASEAN didirikan. Ini adalah organisasi ekonomi dan politik yang dibentuk setelah pemimpin Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand menandatangani Deklarasi Bangkok.

"Tujuan organisasi ini adalah untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional serta mendorong pembangunan ekonomi di kawasan ini. Saat ini, ASEAN memiliki 10 negara anggota," dilansir Time and Date, Selasa (8/8/2023).

1. Foto ikonik The Beatles diambil

Sebagian orang pasti tahu dengan foto ikonik personel The Beatles yang sedang melewati zebra cross. Nah, foto tersebut diambil pada 8 Agustus 1969. Itu menjadi salah satu foto yang paling dikenal pada abad ke-20.

Foto tersebut diambil di tengah-tengah Abbey Road di London dan menunjukkan semua anggota band The Beatles. Foto itu digunakan sebagai sampul album ke-11 mereka, Abbey Road.

2. Pertama kalinya terjadi pengunduran diri presiden Amerika

Richard Nixon (monmona.com)

Peristiwa menggemparkan lainnya terjadi pada 8 Agustus 1974, yakni pengunduran diri Presiden Amerika Serikat ke-37, Richard Nixon sebagai tanggapan atas Skandal Watergate.

Skandal tersebut meletus setelah terungkap bahwa pemerintahan Nixon terlibat dalam menutup-nutupi pembobolan markas Komite Nasional Demokrat di Kompleks Watergate.

Pengungkapan itu mendorong Kongres untuk memulai proses pemakzulan terhadap Nixon. Pengunduran dirinya menjadikannya presiden pertama dalam sejarah Amerika yang mengundurkan diri ketika masih menjabat.

3. Pemberontakan di Myanmar libatkan ribuan pengunjuk rasa

ilustrasi bendera Myanmar (freepik.com/natanaelginting)

Pada 8 Agustus 1988, Pemberontakan 8888 di Myanmar dimulai. Pemberontakan pro-demokrasi dimulai sebagai protes mahasiswa di ibu kota Myanmar, Yangon. Ratusan dan ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan untuk memprotes pemerintahan satu partai yang dipimpin oleh Jenderal Ne Win.

Protes berlangsung selama lebih dari satu bulan dan dipadamkan dengan kekerasan oleh pemerintah. Protes tersebut berakhir setelah Dewan Perdamaian dan Pembangunan Negara, sekelompok perwira militer senior mengambil alih pemerintahan dalam sebuah kudeta dan membentuk junta militer. Pemberontakan ini dinamai sesuai dengan tanggal dimulainya protes, yaitu 8 Agustus 1988.