Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Belanda, Dick Schoof, mendesak Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk bisa menyepakati gencatan senjata di Gaza, guna menghindari eskalasi ketegangan di Timur Tengah. Via telepon, Schoof mengatakan kepada Netanyahu pentingnya keamanan Israel bagi Belanda.
"Ada kebutuhan mendesak untuk mencegah eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah dan meminta agar menekan pertempuran," kata Schoof dikutip Anadolu, Rabu (21/8/2024).
Selain itu, Schoof menegaskan Belanda sangat mendukung gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera Israel dari tangan Hamas.
"Penting juga pengiriman bantuan kemanusiaan yang lebih banyak kepada masyarakat Gaza yang menderita," ucap Schoof.
Israel terus melancarkan serangan brutalnya di Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Konflik tersebut telah mengakibatkan lebih dari 40.170 kematian warga Palestina, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, serta lebih dari 92.740 orang cedera, menurut otoritas kesehatan setempat.
Blokade Gaza yang sedang berlangsung telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah, sehingga sebagian besar wilayah tersebut hancur.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengatakan bahwa Israel telah menerima proposal dan usulan tambahan AS untuk kesepakatan senjata Gaza. AS juga meminta agar Hamas bisa melakukan hal yang sama.
"Saya bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Tel Aviv dan mengonfirmasi Israel menerima proposal tambahan tersebut. Sekarang, menjadi kewajiban Hamas untuk melakukan hal yang sama," kata Blinken.
Washington mengajukan proposal tambahan tersebut pekan lalu setelah negosiasi gencatan senjata dihelat di Doha, Qatar.