Jakarta, IDN Times – Perdana Menteri Mongolia, Luvsannamsrain Oyun-Erdene, mengundurkan diri pada Selasa (3/6/2025) setelah berminggu-minggu menghadapi gelombang protes terkait kasus dugaan korupsi di ibu kota Ulaanbaatar.
Menurut pernyataan parlemen, Oyun-Erdene mengumumkan pengunduran diri setelah kalah dalam mosi tidak percaya yang diajukan anggota parlemen.
“Merupakan suatu kehormatan untuk mengabdi kepada negara dan rakyat saya di masa-masa sulit, termasuk pandemi, perang, dan tekanan ekonomi,” ujar Oyun-Erdene usai hasil pemungutan suara rahasia diumumkan di parlemen, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Oyun-Erdene akan tetap menjabat sebagai perdana menteri sementara hingga penggantinya ditunjuk dalam waktu 30 hari.