Wellington, IDN Times - Di film-film bergenre science fiction, rapat virtual dengan menggunakan teknologi hologram sudah bukan hal yang aneh lagi. Nah, Selandia Baru mencoba membawa hal itu ke kehidupan nyata.
Berhalangan hadir di acaranya pekan teknologi nasional, Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern memberikan pidato pembukaan dalam wujud hologram.
Diwartakan oleh BBC dan Mashable, Jacinda merasa kecewa karena tidak bisa menghadiri Techweek atau pekan teknologi secara langsung pada Senin (21/5/2018). Nah sebagai obat bagi para pengunjung, ia memilih hadir di Techweek dalam wujud hologram.
Menurut penyelenggara acara Techweek, hal ini membuat Jacinda menjadi pemimpin dunia pertama yang menggunakan teknologi tersebut.
Sejauh ini, hologram sebagian besar adalah hal fiksi ilmiah. Biasanya hologram digunakan untuk 'membawa' selebritis yang sudah meninggal kembali ke panggung. Mungkin hologram paling terkenal sejauh ini adalah proyeksi 3D dari Tupac Shakur, saat tampil dengan Snoop Dogg di festival Coachella 2012.
Michael Jackson maya juga menampilkan lagu baru setelah kematiannya pada tahun 2014 di Billboard Music Awards.
Jika dibandingkan dengan penampilan para artis, penampilan virtual Jacinda lewat hologram ini memang kurang glamor. Namun meski begitu penggunaan hologram dianggap sesuai dengan tema acara yakni Inovasi.
Techweek Selandia Baru adalah rangkaian acara sembilan hari untuk memamerkan kesuksesan dalam teknologi dan menjadi ajang perusahaan di sektor ini untuk unjuk gigi.
Dalam sambutannya, Jacinda mengatakan Selandia Baru selalu menjadi bangsa inovator. Perdana menteri juga menyamakan energi kreatif dan kemampuan bangsa untuk menemukan jawaban tak terduga terhadap budaya suku Maori.
Jacinda memang bukan politisi pertama yang menggunakan teknologi virtual. Namun dia mungkin menjadi pemimpin negara pertama yang hadir dalam wujud hologram. Pada tahun 2014, pria yang kini menjabat sebagai Perdana Menteri India, Narendra Modi, menggunakan proyeksi dirinya dengan efek holografik selama kampanye pemilihannya untuk mengatasi unjuk rasa.
Begitu juga Recep Tayyip Erdogan yang pernah muncul sebagai hologram dalam rapat partai pada 2014. Sementara itu, calon Presiden Prancis, Jean Luc Melechon termasuk ke dalam pengguna teknologi ini tahun lalu, saat ia mencoba muncul di 7 tempat kampanye berbeda selama pemilihan tahun lalu.