Jakarta, IDN Times - Pelaksana Tugas Presiden Sri Lanka sekaligus Perdana Menteri, Ranil Wickremesinghe, akhirnya terpilih menjadi Presiden baru negara tersebut. Ia menggantikan Gotabaya Rajapaksa yang mundur dan kabur ke luar negeri.
Dilansir dari BBC, Rabu (20/7/2022), Wickremesinghe memenangkan suara mayoritas pada Pemilihan Presiden (Pilpres) di parlemen.
Wickremesinghe sendiri telah enam kali menjabat sebagai perdana menteri Sri Lanka. Selain itu, ia merupakan sekutu dari Gotabaya Rajapaksa.
Pada saat kediaman Rajapaksa digeruduk massa dan kabur, Wickremesinghe juga sempat mengutarakan akan mengundurkan diri.
Namun, hal tersebut tak terjadi. Wickremesinghe malah menjadi Plt Presiden dan sempat memberlakukan status darurat menjelang Pilpres untuk membungkam protes warga.
Pada proses Pilpres yang tertutup ini, Wickremesinghe dilaporkan mengalahkan dua kandidat lainnya yaitu Menteri Pendidikan, Dullas Alahapperuma dan pemimpin sayap kiri, Anura Dissanayake.
Wickremesinghe mendapatkan 134 suara dari total 225 anggota di parlemen Sri Lanka. Dengan hasil tersebut, Wickremesinghe menang dengan suara mayoritas.
Setelah resmi menjadi Presiden, Wickremesinghe bertekad membawa negara tersebut negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF).
Ia menyerukan persatuan politik dan partai oposisi untuk bekerja dengan pemerintah demi kebaikan negara.
Namun, dengan naiknya ia menjadi Presiden Sri Lanka, diperkirakan akan ada unjuk rasa dari rakyat menentang posisi baru Wickremesinghe tersebut.