Jakarta, IDN Times - Para pegawai pemerintah AS menerima email yang meminta mereka untuk mencantumkan prestasi selama seminggu terakhir atau mengundurkan diri. Langkah ini jadi perkembangan terbaru dalam upaya pemerintahan Donald Trump yang menargetkan tenaga kerja federal.
Email tersebut muncul setelah miliarder kepercayaan Trump, Elon Musk, mencuit bahwa para pegawai akan segera menerima email yang meminta untuk memahami apa yang telah mereka lakukan minggu lalu.
"Kegagalan untuk menanggapi akan dianggap sebagai pengunduran diri," kata Musk, dikutip dari BBC, Minggu (23/2/2025).
Musk telah memimpin upaya eksternal untuk secara agresif membatasi pengeluaran pemerintah melalui pemotongan dana dan pemecatan. Email tersebut masuk ke kotak masuk tidak lama setelah Trump berpidato di Conservative Political Action Conference (Cpac).