Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Korsel Akan Melawat ke AS, Perayaan Hubungan 70 Tahun

Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) saat bertemu dengan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol di Seoul pada Sabtu (21/5/2022). (instagram.com/President Joe Biden)

Jakarta, IDN Times - Dalam rangka memperingati 70 tahun aliansi hubungan Korea Selatan (Korsel)-Amerika Serikat (AS), Presiden Korsel Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon Hee di Washington akan bertandang ke Washington.

Kedatangan Yoon akan disambut oleh Presiden AS Joe Biden dan ibu negara Jill Biden

Dilansir Korea Herald, lawatan kenegaraan direncanakan berlangsung pada 26 April mendatang. Kunjungan ini akan menjadi kunjungan kenegaraan pertama ke AS oleh pemimpin Korsel dalam 12 tahun terakhir.

1. Biden-Yoon akan membahas politik, ekonomi, hingga keamanan

Perayaan aliansi Washington-Seoul sangat penting bagi kedua negara, guna memajukan stabilitas dan kemakmuran kedua negara. Selain itu, Korsel juga melihat hubungan dengan AS sebagai upaya menjaga perdamaian di kawasan. 

"Presiden Biden dan Presiden Yoon akan menyoroti pentingnya dan kekuatan abadi dari aliansi kuat AS-ROK (Republic of Korea, merujuk nama resmi Korea Selatan) serta komitmen tak tergoyahkan AS terhadap ROK," kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, pada Selasa (7/3/2023).

Kedua pemimpin juga akan membahas tekad bersama untuk memperdalam dan memperluas ikatan politik, ekonomi, keamanan, dan hubungan orang-ke-orang.

2. Tonggak penting aliansi Seoul-Washington

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Instagram.com/potus)

Kunjungan kenegaraan diumumkan setelah Biden menyuarakan dukungan untuk rencana Seoul menyelesaikan konflik dengan Tokyo, perihal tenaga kerja di masa pendudukan Jepang 1910-1945.

Disamping itu, menurut pernyataan yang dirilis oleh Sekretaris Pers Senior Kepresidenan Korsel Kim Eun Hye, lawatan Presiden Yoon akan menjadi tonggak penting bagi aliansi Seoul-Washington.

"Aliansi kedua negara secara luas dianggap sebagai salah satu aliansi paling sukses dalam sejarah, untuk menjadi lebih dinamis dalam kesiapan menghadapi perubahan situasi global yang berubah dengan cepat, serta ketidakpastian masa depan," kata Kim.

3. Aliansi AS-Korsel terbentuk sejak 1953

Pertemuan Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) dengan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol di Seoul pada Sabtu (21/5/2022). (twitter.com/POTUS)

Aliansi AS-Korsel terjalin sejak 1953, ketika kedua negara menyepakati perjanjian pertahanan bersama pasca berakhirnya Perang Korea yang hanya berujung gencatan senjata, tanpa perjanjian damai.

Sejak saat itu, kedua negara berusaha untuk menahan Korea Utara. Tetapi, mereka tidak dapat menghentikan pengembangan rudal dan nuklirnya, yang kini telah mengancam sekutu AS, dikutip dari Reuters

Korsel dan Jepang merupakan sekutu utama AS di Asia. Ketiga negara terikat dalam aliansi trilateral ingin menangani masalah dan ancaman keamanan tradisional, seperti perilaku provokatif Pyongyang, juga kebangkitan kekuatan militer dan ekonomi China.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us