5 Fakta Penggunaan Terowongan dalam Perang, Dipakai Hamas Juga!

Hamas diduga memiliki 1.300 terowongan sepanjang 500 km

Jakarta, IDN Times - Salah satu pertahan utama yang dimiliki Hamas di Jalur Gaza dalam melawan Israel adalah terowongan. Ini dibangun sebagai basis militer, termasuk untuk menyimpan amunisi. Beberapa ruas terowongan bahkan disebut dapat dilewati truk.

Keberadaan terowongan untuk kepentingan perang sudah sejak 3 ribu tahun lalu. Awalnya, terowongan perang dibangun secara sederhana agar bisa memasuki atau menghancurkan tembok kota musuh.

Namun, seiring perkembangan zaman, terowongan juga dibuat sebagai benteng pertahanan atau strategi serangan yang penuh dengan bahan peledak.

Kini, terowongan dalam dunia militer memiliki tujuan yang lebih besar lagi. Misalnya Iran, mereka dilaporkan telah membangun markas militer bawah tanah yang luas untuk menyembunyikan senjata, sekaligus agar tidak terlacak oleh satelit mata-mata.

Berikut ini adalah lima fakta terowongan perang dalam sejarah peradaban!

1. Pemberontakan Yahudi terhadap Romawi

5 Fakta Penggunaan Terowongan dalam Perang, Dipakai Hamas Juga!ilustrasi terowongan (Unsplash.com/Levi Meir Clancy)

Para ilmuwan menjelaskan, terowongan untuk perang telah dikenal di era Asiria Kuno. Peradaban ini berada di wilayah Mesopotamia, Mesir, Palestina dan Suriah. Sejak abad ke-9 Sebelum Masehi (SM), mereka dikenal telah menggunakan teknik terowongan untuk memasuki benteng musuh.

Namun, kisah penggunaan terowongan sebagai taktik perang, yang lebih mengejutkan, terjadi ketika orang Yahudi melakukan pemberontakan terhadap Romawi yang berkuasa. Dilansir Hudson Institute, ini terjadi di wilayah yang saat ini menjadi tempat konflik, yakni Palestina.

Kaum Yahudi melancarkan serangan gerilya terhadap legiuner Romawi dalam Pemberontakan Besar Yahudi (Bar Kokhba) dari tahun 66 M hingga 70 M. Hasilnya, tentara Romawi berhasil memadamkan pemberontakan.

Dilansir CBS, tentara Romawi disebut berhasil menemukan terowongan tersebut dan menumpas para pemberontak. Dalam penggalian arkeologis yang dimulai pada 2007, sisa terowongan itu berada di lingkungan Arab yang saat ini menjadi bagian dari wilayah Israel.

Terowongan diketahui memiliki jalur air hujan. Para arkeolog juga menemukan lampu minyak, panci masak dan benda-benda lain seperti tempat lilin Yahudi yang bercabang tujuh. Bahkan, terowongan memanjang sejauh 1,6 kilometer mencapai Kota Tua Yerusalem. Jaringan terowongan bahkan sampai berada di dekat lokasi kompleks Masjid Al-Aqsa.

Baca Juga: PBB: Stok Pangan di Gaza Hanya Bertahan untuk 5 Hari 

2. Terowongan perang Dura-Europos antara Persia dengan Romawi

5 Fakta Penggunaan Terowongan dalam Perang, Dipakai Hamas Juga!ilustrasi (Unsplash.com/Patrick)

Catatan sejarah pertempuran terowongan selanjutnya ada di sekitar Suriah timur saat ini, yakni perang antara Persia-Sasania melawan Romawi. Pertempuran itu terjadi sekitar tahun 256 M.

Dilansir World Archeology, tempat peperangan terjadi di wilayah bernama Europos. Itu merupakan koloni militer Makedonia-Yunani, yang berulang kali digunakan untuk menyerang Kekaisaran Parthia.

Ketika Parthia runtuh, Persia-Sasania berkuasa dan mereka menginvasi Suriah, salah satu provinsi terkaya Romawi.

Romawi kemudian membalasnya dan memperkuat pertahanan di wilayah Europos tersebut, yang oleh Persia disebut Dura.

Pengepungan benteng Dura disebut begitu dramatis. Pasukan Persia menggali tanah untuk memasuki benteng. Tapi di sisi lain, pasukan Romawi juga melakukan strategi yang sama dengan menggali tanah untuk menghadapinya.

Tidak ada catatan tertulis untuk serangkaian pertempuran tersebut. Hanya peninggalan arkeologis yang dijelaskan oleh para ilmuwan. Disebutkan, pasukan Persia menggunakan bahan kimia, yang membuat pasukan Romawi sesak napas dan mati ketika menerobos terowongan tersebut.

3. Perang Inggris-Prancis

5 Fakta Penggunaan Terowongan dalam Perang, Dipakai Hamas Juga!ilustrasi kastil (Unsplash.com/Thib Ault)

Di abad pertengahan, perang benteng masih mendominasi. Strategi penggalian terowongan masih tetap digunakan, baik itu untuk menyerang atau melakukan pertahanan. Salah satu perang terowongan yang terkenal adalah pengepungan Chateau Gaillard, kastil yang dibangun Raja Richard Inggris.

Dilansir Hudson Institute, tentara Prancis berupaya mengepung kastil yang memiliki tiga lapis tembok pertahanan. Mereka kemudian menggali terowongan untuk menembus tembok-tembok tersebut.

Beruntungnya, terowongan itu secara tidak sengaja menemukan saluran toilet dan saluran tersebut bermuara di kapel dalam kastil. Pasukan kemudian banyak yang melewati terowongan tersebut. Perang itu berlangsung pada tahun 1203 hingga 1204 yang membuat tentara Prancis pimpinan Raja Philip berhasil menguasai kastil.

Baca Juga: Ini 4 Skenario Akhir Perang Israel-Hamas 

4. Terowongan di Perang Dunia I

5 Fakta Penggunaan Terowongan dalam Perang, Dipakai Hamas Juga!ilustrasi perang (Pixabay.com/jarmoluk)

Ketika bubuk mesiu mulai populer, penggunaan terowongan dalam perang juga masih digunakan, khususnya di Perang Dunia I. 

Dilansir Historyhit, penggunaan terowongan tersebut terjadi dalam pertempuran Somme, di Prancis utara. Pertempuran itu disebut sebagai salah satu pertempuran paling berdarah dalam sejarah.

Antara 1914 dan 1918, blok Sekutu membangun terowongan yang luas di bukit Messines, Belgia, sebelah timur Somme. Di sisi sebaliknya, garis depan Jerman juga membangun terowongan yang sama. Tapi, sekutu merancang terowongan lebih di bawah terowongan Jerman, yang membuatnya tidak terdeteksi.

Digali oleh penambang pengalaman dan insinyur dari Inggris, teknik penggalian terowongan itu dibuat secara profesional. Bahkan mereka menggunakan stetoskop untuk mendengar aktivitas tentara Jerman yang sedang berbicara atau bekerja di atasnya.

Sekitar 22 ranjau seberat lebih dari 450 ton dipasang di terowongan tersebut. Sebanyak 19 di antaranya diledakkan pada 7 Juni 1917, yang menyebabkan bukit Messines berlubang. Ledakan itu disebut ledakan terbesar sebelum bom nuklir ditemukan. Tanah berhamburan ke langit dan getarannya dapat dirasakan sejauh 13 kilometer.

Dilansir History, tidak diketahui secara pasti berapa bayak tentara Jerman yang tewas. Ada yang menyebutkan ledakan itu menewaskan 10 ribu tentara Jerman. Namun, beberapa membantahnya, mengatakan bahwa jumlah tersebut merupakan total jumlah tentara Jerman yang tewas dalam tiga hari pertempuran di Messines.

5. Hamas dan 1.300 terowongan di bawah Gaza

5 Fakta Penggunaan Terowongan dalam Perang, Dipakai Hamas Juga!ilustrasi terowongan (Unsplash.com/Casey Horner)

Di Vietnam, tentara AS frustrasi menghadapi kompleksitas jaringan lubang tikus Viet Cong. Bahkan, jaringan bawah tanah di Vietnam memiliki dapur, rumah sakit, dan berbagai macam jenis jebakan.

Saat ini, terowongan perang yang paling santer diberitakan adalah yang berada di bawah Jalur Gaza, yang dibangun oleh Hamas. Deutsche Welle memperkirakan, jaringan terowongan bawah tanah Hamas merupakan jaringan terbesar di dunia.

Sekitar 1.300 terowongan dibangun dan diperkirakan memiliki panjang sekitar 500 kilometer. Beberapa ruang terowongan memiliki kedalaman 70 meter di bawah tanah. Tapi sebagian besar terowongan diketahui hanya memiliki tinggi dua meter dan lebar dua meter.

John Spencer, ketua studi peperangan perkotaan di Modern War Institute menjelaskan, terowongan Hamas merupakan penyeimbang yang hebat, yang dapat menetralisir keunggulan Israel dalam persenjataan, taktik dan teknologi.

Baca Juga: Guru Besar UI: Hukum Internasional Seolah Tidak Berlaku untuk Israel

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya