5 Perkembangan Terkini Perang Rusia-Ukraina

Rusia tarik kapal perang dari Sevastopol

Jakarta, IDN Times - Rusia telah meluncurkan serangan rudal dan menghantam desa Hroza di timur laut Ukraina, di wilayah Kharkiv. Serangan pada Kamis (5/10/2023) mengenai sebuah kafe dan menewaskan 51 orang.

Ihor Klymenko, Menteri Dalam Negeri Ukraina, menjelaskan warga desa sedang mengadakan upacara peringatan invasi Rusia. Tapi, rudal Moskow justru menghantam mereka.

Sementara ini belum ada komentar langsung dari Rusia atas serangan yang mengenai dan menewaskan penduduk sipil tersebut. Berikut ini adalah lima perkembangan penting terbaru perang Rusia-Ukraina yang telah memasuki hari ke-590.

1. Anak-anak jadi korban

Serangan rudal Rusia yang menghantam desa Hroza di Kharkiv terjadi pada Kamis siang. Wilayah itu berada sekitar 30 kilometer sebelah barat Kupiansk yang menjadi garis depan pertempuran.

Dilansir Al Jazeera, Gubernur Kharkiv Oleh Syniehubov mengatakan, rudal menghantam kafe dan toko di mana warga sipil sedang memperingati kematian akibat invasi Rusia.

Ihor Klymenko mengatakan, sekitar 330 orang hadir dalam upacara peringatan tersebut, kemudian rudal Rusia menghantam kafe tempat acara berlangsung. 

Rudal diduga jenis Iskander dan menewaskan 51 orang. Salah satu korban adalah anak-anak berusia enam tahun. Serangan itu disebut serangan paling mematikan bagi warga sipil yang diluncurkan Rusia di Kharkiv.

Baca Juga: Bangladesh Terima Uranium dari Rusia

2. Rusia tarik kapal perang dari Sevastopol

Jika di bagian timur laut Ukraina rudal Rusia membunuh puluhan warga sipil, di bagian selatan Armada Laut Hitam dikabarkan mundur dari Krimea.

Dilansir The Moscow Times, kapal fregat Laksamana Essen dan Laksamana Makarov, tiga kapal selam, lima kapal pendarat besar dan beberapa kapal rudal kecil kini ditambatkan di pelabuhan Novorossiysk di wilayah Krasnodar Rusia.

Citra satelit menunjukkan, kapal pendarat besar, kapal penyapu ranjau, dan kapal kecil lainnya dipindahkan dari pelabuhan Sevastopol ke pelabuhan Feodosia yang berada di sebelah timur. Ada kemungkinan kapal-kapal itu dibawa mundur karena Sevastopol telah menjadi sasaran rudal Ukraina.

Mundurnya kapal-kapal Rusia itu tidak terlalu mengubah serangan. Ini karena mereka masih diproyeksikan mampu meluncurkan rudal ke Ukraina. Tapi setidaknya, mundurnya hal itu mengurangi kemampuan Rusia untuk mengancam kapal kargo gandum Ukraina di Laut Hitam.

3. Ukraina lanjutkan serangan balik di dekat Bakhmut dan Zaporizhzhia

5 Perkembangan Terkini Perang Rusia-Ukrainailustrasi (Twitter.com/Defense of Ukraine)

Pasukan Ukraina disebut terus melanjutkan serangan di dekat Bakhmut dan di Zaporizhzia. Pada 4 Oktober, mereka telah berhasil mendapatkan sedikit kemajuan.

Sekitar 7 kilometer barat daya Bakhmut, pasukan Kiev melakukan serangan darat terhadap jalur kereta api antara Klischiivka dan Andriivka. Staf Umum Ukraina mengklaim pasukannya berhasil maju ke Novoprokopivka dan di barat Robotyne.

Beberapa sumber Rusia, yang didapat Institute for the Study of War, mengatakan bahwa pasukan Ukraina bahkan maju hingga garis parit Rusia di jalur Robotyne-Kopani.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Kirby mengatakan, cuaca musim gugur dan musim dingin akan memperlambat pertempuran. Hujan lebat musiman dan lumpur di musim gugur bisa melambatkan pergerakan. Tapi, pengerasan tanah di musim dingin memungkinkan tempo operasi tempur bakal meningkat lagi.

Baca Juga: Putin Klaim Rusia Sukses Uji Rudal Jelajah Bertenaga Nuklir

4. Putin sebut Barat menekan pasukan Kiev untuk maju dengan segala cara

5 Perkembangan Terkini Perang Rusia-UkrainaPresiden Federasi Rusia Vladimir Putin (Twitter.com/MFA Russia)

Melalui forum kebijakan luar negeri di Sochi, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Barat telah menuntut agar pasukan Ukraina terus maju dengan segala cara.

"Barat kehabisan amunisi. Seperti yang telah saya katakan, AS memproduksi 14 ribu peluru kaliber 155 mm per bulan, dan pasukan Ukraina menggunakan hingga 5 ribu peluru setiap hari. Barat telah berusaha meningkatkan produksinya menjadi 75 ribu peluru per bulan pada akhir tahun depan, tapi perjalanannya masih panjang. Hal yang sama juga berlaku di Eropa," kata Putin dikutip dari Tass.

Dalam penjelasannya, Putin mengatakan bahwa Barat telah menyediakan semua yang dibutuhkan Ukraina, termasuk kendaraan lapis baja dan amunisi. Saat ini, terserah pada Ukraina sebagai pihak yang ingin melancarkan serangan balasan.

"(Dan) di luar pandangan publik, mereka (Barat) mengatakan bahwa hal ini (serangan balik) harus dilakukan dengan cara apa pun," kata Putin.

5. UE tidak akan goyah mendukung Ukraina

5 Perkembangan Terkini Perang Rusia-UkrainaPara pemimin Eropa berkumpul di KTT Granada, Spanyol. (Twitter.com/Presidencia española del Consejo de la UE)

Uni Eropa (UE) mengadakan pertemuan puncak European Political Community (EPC) di Granada, Spanyol, pada Kamis. Sebanyak 47 pemimpin Eropa hadir dalam pertemuan itu. Mereka mengatakan bakal mendukung Ukraina saat AS gelisah tentang kemungkinan macetnya pendanaan untuk Kiev.

Dilansir The Guardian, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, berkumpulnya 47 pemimpin Eropa merupakan bukti kuat dukungan untuk mengalahkan Vladimir Putin.

"Ini merupakan pesan yang kuat untuk Putin, bahwa kami tidak menoleransi agresi terhadap negara berdaulat," kata Von der Leyen.

Meski begitu, persatuan Eropa untuk mendukung Ukraina telah terlihat goyah. Partai di Slovakia yang memenangkan pemilu telah berjanji akan menghentikan bantuan militer kepada Kiev.

Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, baru-baru ini mengatakan menjelang pemilihan umum bahwa Warsawa tidak akan lagi mengirim senjata ke Ukraina.

Baca Juga: 335 Ribu Warga Rusia Daftar untuk Berperang di Ukraina

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya