Aksi Protes atas Kematian Mahsa Amini Meluas, Iran Batasi Internet

Korban tewas bertambah, sekitar 500 orang ditangkap

Jakarta, IDN Times - Sejak Rabu (21/9/2022), ribuan orang melanjutkan demonstrasi yang merupakan aksi protes atas kematian Mahsa Amini. Amini merupakan perempuan muda yang meninggal dalam tahanan polisi. Dia ditangkap karena jilbabnya dinilai tidak sesuai aturan.

Meninggalnya Amini menyulut kemarahan publik Iran. Dukungan kepadanya mengalir dan demonstrasi meluas di seluruh negeri. Bentrokan pun terjadi antara massa dengan petugas keamanan. Sejauh ini, bentrokan diketahui telah menewaskan tujuh orang.

Baca Juga: Siapa Mahsa Amini yang Kematiannya Sulut Protes Besar di Iran

1. Protes menyebar ke 50 kota di Iran

Pada Rabu, korban tewas akibat bentrokan antara demonstran dan polisi tercatat lima orang. Tapi protes berlanjut dan kini tujuh orang dilaporkan tewas. Beberapa laporan menyebutkan korban tewas bahkan lebih dari itu. Korban termasuk polisi yang disebut berusaha membubarkan para demonstran.

Melansir Reuters, protes awalnya terkonsentrasi di wilayah barat laut Iran yang mayoritas penduduknya adalah etnis Kurdi. Tapi protes itu segera meluas ke setidaknya 50 kota besar dan kecil di seluruh Iran.

Ini merupakan protes terbesar sejak protes besar lain diketahui pernah terjadi pada 2019 terkait kenaikan harga bahan bakar minyak. Sejauh ini belum terlihat tanda-tanpa protes akan mereda. Otoritas berwenang Iran sendiri mengatakan bahwa para korban tewas kemungkinan ditembak oleh kelompok antirevolusional atau para pembangkang yang bersenjata.

Baca Juga: Hubungan Iran-Israel Memburuk, PM Bennett: Rezim Iran Akan Berakhir

2. Iran batasi layanan internet untuk meredam kemarahan publik

Iran telah mengerahkan polisi untuk meredakan dan membubarkan ribuan orang pengunjuk rasa yang marah akibat kematian Mahsa Amini. Selain itu, otoritas berwenang juga dilaporkan telah melakukan pembatasan internet sebagai upaya meredam kemarahan yang meningkat.

Melansir The Guardian, Issa Zarepour, Menteri Telekomunikasi Iran, mengatakan ada beberapa pembatasan sementara di beberapa wilayah selama beberapa jam.

Aplikasi media sosial seperti WhatsApp dan Instagram telah mengalami gangguan atau diblokir. Sejak Senin, gangguan internet terjadi di beberapa bagian provinsi Kurdistan di Iran barat. Di ibu kota Teheran dan di bagian lain Iran, gangguan internet juga mulai dirasakan sejak Jumat pekan lalu, saat protes pertama kali pecah.

Baca Juga: Presiden Iran Minta AS Setop Sanksi demi Capai Kesepakatan Nuklir 

3. Presiden AS dukung para demonstran Iran

https://www.youtube.com/embed/I-pxST_GHv4

Selain terlibat bentrokan dengan demonstran, pasukan keamanan Iran juga telah melakukan penangkapan. Sekitar 500 demonstran telah ditangkap dan sekitar 450 orang terluka.

Banyak perempuan Iran ikut melakukan demonstrasi itu. Mereka berjalan di jalanan sambil melepas jilbabnya sebagai protes terhadap polisi moralitas. Beberapa di antaranya bahkan ada yang membakar jilbabnya.

Berbicara di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, mengatakan mendukung para pengunjuk rasa di Iran.

"Hari ini kami berdiri bersama warga negara pemberani dan wanita pemberani Iran yang saat ini berdemonstrasi untuk mengamankan hak-hak dasar mereka," kata Biden dikutip dari Deutsche Welle.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya