Kedubes Rusia di Moldova Pasang Antena Mencurigakan

Diduga sebagai alat spionase

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Moldova, pada Selasa (25/7/2023), memanggil Duta Besar Rusia Oleg Vasnetsov terkait dugaan spionase, setelah ditemukan antena mencurigakan yang dipasang di atap Kantor Kedubes Rusia di Chisinau. 

Pada awal Juli, Badan Intelijen Moldova (SIS) mengaku berhasil membekuk jaringan mata-mata yang diduga punya hubungan dengan Badan Keamanan Federal Rusia (FSB). Pelaku diduga bertujuan membentuk opini publik dengan menyebarkan informasi menyimpang. 

1. Terdapat 28 alat pelacak di sekitar gedung Kedubes Rusia

Kemlu Moldova mengungkapkan, terdapat 28 alat pelacak berupa antena, satelit, dan alat penerima transmisi yang dipasang di sekitar Kedubes Rusia. Bahkan, alat tersebut juga terpasang di bangunan sekitar yang digunakan oleh diplomat di kantor tersebut. 

"Kami menganggap bahwa spionase atau intervensi asing terhadap urusan dalam negeri Moldova adalah sesuatu yang tidak dapat diterima. Ini adalah tantangan langsung terhadap kedaulatan dan keamanan nasional negara Moldova," tutur Kemlu Moldova, dikutip Reuters.

Di samping penemuan alat pelacak, pemerintah juga menerima laporan dari sejumlah saksi mata yang pernah melihat orang, yang diduga punya asosiasi dengan intelijen Rusia, di sekitar bangunan Kedubes Rusia. 

Baca Juga: Moldova Bongkar Jaringan Mata-mata Rusia di Negaranya

2. Berhasil terungkap melalui investigasi jurnalis lokal

Terkuaknya alat pelacak di Kantor Kedubes Rusia ini setelah adanya publikasi hasil investigasi jurnalis lokal. Dalam publikasi tersebut, juga disebutkan beberapa orang yang diduga terlibat dalam aksi spionase di Moldova. 

Berdasarkan kabar dari The Insider yang dimuat dalam Newsweek, aktivitas intelijen Rusia di Moldova terus meningkat sejak 2015. Bahkan, jumlah antena dan satelit di atap gedung Kedubes Rusia terus meningkat setiap tahun. 

Presiden Moldova Maia Sandu pun buka suara terkait informasi alat pelacak di sekitar kantor kedutaan. Ia menyebut bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin ingin menggunakan Moldova dalam perangnya di Ukraina. 

3. Moldova kecam serangan Rusia ke pelabuhan Odessa

Pada hari yang sama, Moldova juga mengecam serangan Rusia yang menargetkan infrastruktur sipil di sepanjang Sungai Danube, Ukraina. Pasalnya, wilayah sasaran tersebut tidak jauh dari perbatasan Rumania dan Moldova. 

Moldova menyampaikan, serangan tersebut berdampak signifikan terhadap ekspor biji-bijian dari Ukraina dan akan berdampak pada ketidakpastian keamanan pangan regional maupun global, dilaporkan Moldpres.

Pernyataan ini disampaikan setelah drone militer Rusia melancarkan serangan ke infrastruktur pelabuhan Reni, Odessa bagian selatan. Akibatnya, gudang penyimpanan gandum di sekitar pelabuhan hancur. 

Padahal pelabuhan di Sungai Danube itu merupakan rute alternatif untuk mengirimkan biji-bijian Ukraina ke berbagai negara. 

Baca Juga: PBB Desak Rusia Kembali Sepakati Butir Laut Hitam

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya