Australia Akan Gunakan AI untuk Lacak Kapal Selam China

Aliansi AUKUS juga akan kembangkan radar luar angkasa

Jakarta, IDN Times - Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), drone maritim, dan radar luar angkasa akan jadi fokus kerja sama teknologi yang digunakan aliansi AUKUS. Ini khususnya untuk mengembangkan AI agar dapat melacak kapal selam China.

Pada Sabtu (2/12/2023), tiga Menteri Pertahanan (Menhan) Australia, Amerika Serikat (AS) dan Inggris bertemu di Silicon Valley, California. Perluasan kerja sama teknologi sekutu AUKUS itu bertujuan mengatasi tantangan keamanan dengan lebih baik demi stabilitas kawasan Indo-Pasifik dan global.

Baca Juga: Fakta-Fakta Hai Kun, Kapal Selam Perdana Taiwan Modal Perangi China

1. Teknologi AI untuk antikapal selam

Australia Akan Gunakan AI untuk Lacak Kapal Selam ChinaMenteri Pertahanan Richard Marles, Lloyd Austin dan Grant Shapps (Twitter.com/Secretary of Defense Lloyd J. Austin III)

Bulan lalu, Australia menuduh sonar kapal selam China melukai penyelam angkatan lautnya di perairan internasional lepas pantai Jepang. Perdana Menteri (PM) Anthony Albanese menyebut perilaku Beijing berbahaya, tidak aman dan tidak profesional.

"Kami telah menyampaikan kekhawatiran kami kepada publik tentang perilaku tersebut," kata Menhan Australia, Richard Marles, dikutip dari The Guardian.

Dalam pernyataan bersama tiga menteri, pertemuan tiga Menhan AUKUS menyepakati kerja sama baru. Salah satunya adalah pengembangan teknologi AI. Ini akan digunakan dalam sistem kapal selam dan radar.

Hal itu khususnya untuk meningkatkan kemampuan perang antikapal selam sekutu AUKUS.

2. Lebih kuat jika bersatu

Teknologi AI juga akan digunakan untuk meningkatkan kekuatan, perlindungan, penargetan presisi, intelijen dan pengintaian. Selain itu, akan dilakukan kerja sama pengembangan teknologi drone maritim dan kemampuan peperangan elektronik.

"Kerja sama membuktikan bahwa kita lebih kuat jika kita bersatu," kata Menhan AS Lloyd Austin dikutip dari Associated Press.

Ketiga anggota AUKUS juga akan mengatur serangkaian latihan militer bersama. Mereka meningkatkan kemampuan teknologi AI untuk berbagi data intelijen khususnya yang berasal dari radar Sonobuoy yang dipasang pada pelampung di laut.

"Kemajuan bersama ini akan memungkinkan analisis data bervolume tinggi secara tepat waktu, sehingga meningkatkan kemampuan perang antikapal selam kami," kata Marles.

Baca Juga: Rusia Sukses Uji Coba Misil Balistik Antarbenua dari Kapal Selam Baru

3. Pengembangan radar luar angkasa dengan teknologi kuantum

Australia Akan Gunakan AI untuk Lacak Kapal Selam Chinailustrasi satelit (Pixabay.com/PIRO4D)

Aliansi AUKUS juga menjalin kerja sama pengembangan teknologi kuantum. Teknologi tersebut dibangun di radar luar angkasa. Tujuannya, untuk dapat meningkatkan kemampuan menentukan posisi secara presisi dan navigasi secara tepat.

Dilansir News Wire, ini dapat memberikan cakupan global sepanjang cuaca selama 24 jam terus menerus untuk mengidentifikasi objek di luar angkasa.

"Selama lebih dari satu abad, ketiga negara telah berdiri bahu-membahu, bersama dengan sekutu dan mitra lainnya, untuk membantu menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di seluruh dunia," kata pernyataan bersama.

Baca Juga: Gaza Memanas, AS Kirim Kapal Selam Tenaga Nuklir ke Timur Tengah 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya