Rusia Sukses Uji Coba Misil Balistik Antarbenua dari Kapal Selam Baru

Misil mampu membawa hulu ledak nuklir

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan berhasil meluncurkan uji coba misil balistik antarbenua Bulava yang dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir pada Minggu (5/11/2023). Uji coba ini dilakukan dari kapal selam nuklir strategis baru Rusia, Imperator Alexander III.

Uji coba ini dilakukan saat hubungan Rusia dengan Barat semakin memburuk. Sejak melancarkan serangan terhadap Ukraina, Barat telah menuduh Rusia menggunakan retorika nuklir yang sembrono.

Baca Juga: Putin Sebut Barat Siapkan Sanksi yang Lebih Gila untuk Rusia

1. Putin telah mencabut perjanjian larangan uji coba nuklir

Rusia Sukses Uji Coba Misil Balistik Antarbenua dari Kapal Selam BaruPresiden Rusia Vladimir Putin. (Twitter.com/President of Russia)

Dilansir The Moscow Times, kabar uji coba misil ini muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mencabut ratifikasi perjanjian larangan uji coba nuklir. Perjanjian pada tahun 1996 itu melarang semua ledakan nuklir, termasuk uji langsung senjata nuklir, tapi perjanjian tersebut tidak pernah berlaku karena beberapa negara, termasuk AS (AS) dan Tiongkok tidak pernah meratifikasinya.

"Kapal selam penjelajah rudal strategis bertenaga nuklir baru Kaisar Alexander yang ketiga telah berhasil meluncurkan rudal balistik antarbenua berbasis laut Bulava," kata Kementerian Pertahanan.

Kapal selam itu menembakkan rudal bawah laut dari lokasi yang dirahasiakan di Laut Putih di pantai barat lautnya, ke sasaran yang berjarak ribuan kilometer jauhnya di semenanjung Kamchatka di timur jauh.

“Penembakan rudal terjadi dalam mode normal dari posisi di bawah air. Ulur rudal tiba di daerah yang ditentukan pada waktu yang ditentukan," kata kementerian itu.

Baca Juga: Putin Kecam Pengeboman Gaza, Sebut Konflik Bisa Meluas di Timur Tengah

2. Rudal dapat menjangkau hingga 8 ribu km

Dilansir Reuters, Imperator Alexander III adalah kapal selam nuklir Rusia kelas ketujuh Proyek 955 Borei (Angin Arktik) dan kapal selam keempat dari varian Borei-A yang dimodernisasi. Kapal selam kelas Borei memiliki 16 rudal Bulava, yang memiliki panjang 12 meter dan dapat menjangkau sekitar 8 ribu km.

Kapal itu dikenal di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sebagai kapal selam kelas Dolgoruky, setelah kapal pertama, Yuri Dolgoruky, menjadi kapal selam nuklir generasi baru pertama yang diluncurkan oleh Rusia sejak Perang Dingin.

Rusia dilaporkan berencana membangun total 10 hingga 12 kapal selam kelas Borei yang akan dibagi antara armada Utara dan Pasifik. Saat ini tiga kapal selam kelas Borei sedang dibangun, yaitu Knyaz Pozharsky, Dmitry Donskoy, dan Knyaz Potemkin. Dua kapal tambahan juga direncanakan.

3. Hubungan Rusia dengan Amerika berada di bawah nol

Rusia Sukses Uji Coba Misil Balistik Antarbenua dari Kapal Selam BaruBendera Amerika Serikat. (Unsplash.com/Cristina Glebova)

Sejak berkuasa pada tahun 1999, Putin telah meningkatkan anggaran militer dan berupaya membangun kembali kekuatan nuklir dan konvensional Rusia setelah kekacauan yang menyertai jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

Perang Ukraina telah memicu krisis terburuk dalam hubungan Moskow dengan Barat sejak Perang Dingin yang mendalam.

Pada Minggu, Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, mengatakan bahwa hubungan dengan AS berada di bawah nol.

“Hubungan berada pada titik nol, atau menurut saya di bawah nol,” kata Peskov, meskipun ia menambahkan bahwa pada titik tertentu para pemimpin Rusia dan AS harus menjalin komunikasi.

“Putin telah berulang kali menyatakan bahwa dia siap untuk melakukan kontak apa pun," tambah Peskov.

Baca Juga: Negara Barat Kecam Pertemuan Putin dan Orban di Beijing

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya